Jakarta, 27/9 (ANTARA) - Presiden SBY menerima penghargaan "Valuing Nature Award" dari tiga organisasi lingkungan dan konservasi terkemuka yaitu The Nature Conservancy (TNC), World Resources Institute (WRI) dan World Wildlife Fund (WWF), dalam sebuah jamuan makan malam pada tanggal 24 September 2012 di New York, bertepatan dengan perhelatan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa - Bangsa. Penghargaan tersebut diberikan atas kepeloporan SBY dalam menyadari pentingnya sumber daya alam dan bekerja untuk menjaga kelestariannya. Ketiga organisasi tersebut mengakui kiprah penting Presiden Yudhoyono dalam menghargai alam dan mengharapkan Indonesia akan terus melanjutkan kepemimpinan yang nyata di bidang konservasi.
Presiden Yudhoyono secara khusus diakui kepemimpinannya dalam membentuk Prakarsa Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Initiative on Coral Reef, Fisheries and Food Security / CTI) yang bersifat multilateral guna melestarikan sumber daya laut dan pesisir yang luar biasa di enam negara: Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste. Wilayah ini merupakan salah satu daerah yang paling beragam secara biologis, menjadi rumah bagi lebih dari 75 persen spesies karang yang dikenal dan lebih dari 37 persen ikan terumbu karang.
Sumber daya ini menyediakan lapangan kerja, sumber makanan dan peluang bisnis bagi jutaan orang di wilayah tersebut. Dimotori oleh Presiden Yudhoyono, Prakarsa Segitiga Terumbu Karang menyatukan kemitraan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara pemerintah dengan sektor publik, sektor swasta, LSM dan lainnya, dan menawarkan model untuk mengkaitkan konservasi laut dengan kesehatan, kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat lokal.
Di bawah pemerintahan Presiden Yudhoyono, Indonesia telah berikrar untuk mencapai 10 juta hektar kawasan perlindungan laut pada tahun 2010 dan 20 juta hektar pada tahun 2020, di mana perlindungan dan pendanaannya akan diterapkan secara ketat. Sampai saat ini, Indonesia telah mencapai 13,4 juta hektar kawasan perlindungan laut, jauh melebihi target 10 juta hektar pada tahun 2010.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ir. Sumarto, MM., Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Kementerian Kehutanan.
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2012