Kami menjamin stok serum ABU cukup dan tidak terjadi kelangkaan

Lebak, Banten (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, menyebutkan seluruh atau 42 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di daerah itu memiliki stok serum anti bisa ular (ABU) untuk penanganan korban gigitan ular yang biasanya meningkat saat musim hujan.


"Kami menjamin stok serum ABU cukup dan tidak terjadi kelangkaan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Triono Supiyono di Lebak, Rabu.

Persediaan serum ABU di Kabupaten Lebak kini terpenuhi di seluruh puskesmas guna mengantisipasi jika ada korban gigitan ular berbisa.

Penanganan gigitan ular berbisa harus secepatnya dengan memberikan serum ABU sehingga tidak menimbulkan kematian.

Saat ini, kata dia, gigitan ular yang bisanya mematikan di Kabupaten Lebak di antaranya ular tanah, ular hitam, ular kobra dan ular belang.

Populasi ular yang mematikan itu di sekitar semak belukar hutan, rerumputan ilalang dan areal persawahan.

Baca juga: Dinkes Lebak: Cegah penyebaran DBD dengan PHBS

Baca juga: Dinkes Lebak layani vaksinasi COVID-19 di depan Masjid Al Araf

Saat musim hujan banyak warga menjadi korban gigitan ular berbisa ketika membersihkan ladang, kebun, sawah dan tumpukan kayu.

Selain itu pada malam hari saat musim hujan, banyak ular berbisa berkeliaran di jalan-jalan hingga ke pemukiman warga.

Binatang melata itu berkeliaran untuk mencari makan alami mereka, di antaranya kodok dan tikus.

Petani kerap kali menghadapi risiko gigitan ular berbisa dalam pembukaan ladang dan kebun mereka.

"Kami siap memberikan pengobatan bagi warga yang terkena gigitan ular melalui persediaan serum ABU itu," katanya.

Menurut dia, selama ini jumlah warga yang terkena gigitan ular di Kabupaten Lebak setiap tahunnya cukup tinggi hingga ratusan kasus.

Masyarakat yang menjadi korban gigitan ular berbisa dapat ditangani di puskesmas dan rumah sakit.

"Kami minta warga tetap waspada jika ke ladang maupun kebun dan selalu menggunakan sepatu bot untuk menghindari gigitan ular," ujarnya.

Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, Dede mengatakan saat ini stok ABU cukup sehingga diharapkan semua kasus warga tergigit ular berbisa bisa tertangani secara baik.

"Jika digigit ular itu maka segera larikan ke puskesmas untuk mendapat pertolongan medis," katanya.

Sementara itu, Eni, warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya terpaksa dilarikan ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung untuk mendapatkan penanganan dan perawatan medis akibat gigitan ular berbisa.

"Kami menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah saat membersihkan tumpukan gabah setelah dijemur," katanya.

Baca juga: 145 warga Lebak-Banten terserang DBD, empat meninggal

Baca juga: Dinkes Lebak ajak warga taati protokol kesehatan kendalikan COVID-19

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023