kami bisa menjamin 30 menit atau satu jam kemudian bisa sampai
Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI memastikan peningkatan kapasitas angkutan umum, baik di wilayah Ibu Kota maupun daerah penyangga dapat mendukung rencana penerapan jalan berbayar elektronik (electronic road pricing/ERP) untuk mengendalikan kemacetan di Jakarta.
"Dari sisi kapasitas dan kualitasnya, ini tentu terus ditingkatkan oleh pemerintah baik itu di dalam Jakarta maupun di wilayah Jabodetabek," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, apabila ERP diterapkan di ruas jalan tertentu maka diharapkan masyarakat beralih menggunakan transportasi umum.
Untuk itu, pihaknya memastikan kapasitas dan kualitas angkutan umum terus diperbaiki misalnya dari sisi daya tampung hingga ketepatan waktu.
"Dengan menggunakan angkutan umum yang ada, saat ini kami bisa menjamin 30 menit atau satu jam kemudian bisa sampai," katanya.
Baca juga: Pemasukan dari ERP bisa Rp30 miliar-60 miliar per hari
Ia mencontohkan transportasi umum TransJakarta, MRT, LRT Jakarta dan Kereta Rel Listrik (KRL) terdapat sterilisasi koridor sehingga memuluskan jalur transportasi umum.
Tak hanya itu, Pemerintah Pusat rencananya siap mengoperasikan LRT Jabodebek pada Juli 2023.
Adapun rute yang dilalui LRT Jabodebek itu sebagian di antaranya rencananya berada pada jalur yang akan diterapkan ERP.
"Rencana pada tahun ini akan dioperasionalkan LRT Jabodebek mulai dari Cibubur menuju Dukuh Atas, begitu pula dari kawasan Bekasi Timur ke Dukuh atas," katanya.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI, kapasitas TransJakarta saat ini mencapai sekitar 1,2 juta penumpang per hari dengan kekuatan armada 4.700 unit.
Baca juga: Dishub DKI sebut ERP merupakan cara holistik untuk pecah kemacetan
Pihaknya memproyeksikan kapasitas TransJakarta akan ditingkatkan pada 2024 mencapai 1,5 juta penumpang dengan armada 6.960 unit melalui penambahan koridor dari 13 menjadi 15 koridor BRT (dengan halte) yakni Senen-JIS dan Pulo Gebang -JIS.
Kemudian, MRT Jakarta saat ini kapasitasnya mencapai 173 ribu penumpang per hari dan ditingkatkan pada 2024 menjadi 260 ribu pada 2024 yang juga akan didukung penyelesaian MRT Fase 2A.
Selanjutnya LRT Jakarta kapasitas saat ini mencapai 18 ribu penumpang per hari yang diintegrasikan dengan TransJakarta sehingga ditargetkan kapasitas naik menjadi 145 ribu penumpang per hari.
Selain itu, ada LRT Jabodebek dengan kapasitas penumpang mencapai 730 ribu per hari yang melalui 18 stasiun.
Sementara itu, rencana penerapan pengendalian lalu lintas secara elektronik (ERP) dilaksanakan di 25 ruas jalan yakni di Jalan Pintu Besar Selatan, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit.
Baca juga: Heru sebut ERP masih menunggu bahasan di DPRD DKI
Kemudian, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati mulai dari simpang Jalan Ketimun 1 sampai simpang Jalan TB Simatupang.
Selanjutnya di Jalan Suryopranoto, Jalan Balikpapan, Jalan Kyai Caringin, Jalan Tomang Raya, Jalan S Parman mulai simpang Jalan Tomang Raya sampai Jalan Gatot Subroto.
Selain itu, Jalan Gatot Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan Rasuna Said, Jalan DI Panjaitan, Jalan Jenderal Ahmad Yani mulai simpang Jalan Bekasi Timur Raya sampai simpang Jalan Perintis Kemerdekaan.
Terakhir di Jalan Pramuka, Jalan Salemba Raya, Jalan Kramat Raya, Jalan Stasiun Senen dan Jalan Gunung Sahari.
Baca juga: Heru tampung masukan ahli untuk matangkan rencana penerapan ERP
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023