Hendra Hemeto mengatakan bahwa ada tujuh rumah warga yang rusak akibat terdampak bencana alam puting beliung tersebut.
"Angin puting beliung ini mengakibatkan sebagian besar kerusakan pada atap rumah yang terbawa angin dan ada dua rumah yang rusak berat, yaitu rumah milik Husni Batalipu dan Mohamad Radjak," kata Hendra usai meninjau lokasi bencana.
Baca juga: BMKG imbau warga waspada potensi bencana hidrometeorologi di Gorontalo
Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan dari warga terdampak bencana tersebut. "Kedatangan kami ke lokasi terdampak untuk memberikan semangat kepada korban bencana," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah cepat tanggap untuk langsung mendatangi lokasi dan menyediakan berbagai kebutuhan korban dan membawa bantuan bahan kebutuhan pokok hingga makanan.
Baca juga: Banjir bandang Gorontalo, 4 terendam lumpur, belasan kena endapan
"Bencana tidak bisa kita prediksi. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada," ujar Hendra Hemeto.
Bahkan, kata dia, saat ini Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah membangun posko bencana alam untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat yang terdampak angin puting beliung.
"Melayani masyarakat sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah," ujarnya.
Baca juga: BNPB dorong Gorontalo optimalkan pembangunan berbasis risiko bencana
Ia meminta masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana alam. Apalagi, pada bulan Desember 2022 lalu terjadi bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Bilato.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023