Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sebanyak 11 daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus waspada hujan deras selama beberapa hari ke depan.
"Masyarakat di wilayah berpotensi terdampak hujan deras agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan deras di wilayah NTT yang berlaku selama 19-20 Januari.
Baca juga: Pemkab Kupang perpanjang masa tangap darurat bencana hidrometeorologi
Agung menyebutkan sebanyak 11 daerah yang berstatus waspada hujan deras yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu, Alor, Rote Ndao, Flores Timur, Sikka, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
Ia menjelaskan wilayah NTT saat ini berada pada periode musim hujan dan terdapat daerah pertemuan angin di wilayah NTT.
Kondisi tersebut didukung suhu permukaan laut yang cukup hangat dan kelembapan yang cukup basah di setiap lapisan atmosfer menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai pulau dengan petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Baca juga: BPBD NTT catat 123 orang mengungsi akibat bencana hidrometeorologi
Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat harus tetap waspada terhadap ancaman bencana seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Potensi angin kencang juga perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan kerusakan atap bangunan, fasilitas umum, serta pohon tumbang yang dapat mengancam keselamatan warga sekitar.
"Warga yang tinggal di area berbukit atau curam patut lebih waspada dan segera mengevakuasi diri ketika terjadi hujan dalam durasi waktu yang panjang," katanya.
Baca juga: BNPB tekankan daerah perkuat strategi penanggulangan bencana
Agung mengingatkan masyarakat di NTT agar terus memantau informasi perkembangan cuaca terkini yang terus diperbaharui dan disebarkan BMKG sehingga bisa memahami potensi cuaca dan ancaman di wilayah atau lingkungan sekitar.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023