Jakarta (ANTARA) - Schroders Indonesia memperkirakan kinerja pasar modal Indonesia cenderung akan solid sepanjang tahun 2023, meskipun tidak secerah tahun 2022.
Investment Director Schroders Indonesia Irwanti memperkirakan sektor perbankan dan konsumen akan menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan pendapatan pada tahun 2023, dikarenakan pertumbuhan pinjaman yang meningkat.
Dia mengatakan perusahaan konsumen melihat pemulihan marjin dari harga soft commodities yang lebih rendah.
“Tingkat pertumbuhan market earnings diharapkan menjadi satu digit rendah pada tahun 2023. Namun, jika kita mengeluarkan sektor komoditas, pertumbuhan pendapatan masih akan menjadi dua digit di pertengahan,” ujar Irwanti dalam media briefing bertajuk “Market Outlook 2023” di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu.
Sementara itu, menurut dia, sektor teknologi masih akan tetap berada di bawah tekanan dikarenakan lingkungan suku bunga yang tinggi akan berdampak negatif bagi sektor tersebut.
Namun demikian, dia menyebut arah kebijakan The Federal Reserve dan penurunan inflasi global pada tahun ini akan memberikan dampak positif terhadap sektor ini.
Dia memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut akan cenderung tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga acuannya pada 2023 ini, dibandingkan tahun 2022.
Dia menjelaskan investor asing telah menopang dengan baik pasar saham Indonesia dengan inflow total sebesar Rp61 triliun atau 3,9 miliar dolar AS sepanjang tahun 2022.
Sedangkan, investor lokal telah memegang banyak uang tunai sejak semester II- 2022, yang memberikan banyak amunisi untuk mendukung pasar sepanjang tahun 2023.
Pihaknya pun memperkirakan harga komoditas akan mulai mengalami normalisasi, terutama harga batu bara, yang mana akan berdampak pada pertumbuhan PDB dan pertumbuhan earnings perusahaan pada tahun 2023.
Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0 persen year on year (yoy) pada tahun 2023, dengan konsumsi dan investasi akan menjadi pendorong pertumbuhan.
Baca juga: Dirut BEI minta dukungan seiring naiknya jumlah emiten di pasar modal
Baca juga: APJII harap BEI beri pemahaman industri pasar modal pada anggota
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023