Setiap hari, petugas kami tugaskan patroli pengawasan dan penyisiran pedagang chiki ngebul untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap dampak mengonsumsi makanan yang menggunakan nitrogen cair,
Mataram (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melaksanakan patroli pengawasan dan penyisiran terhadap pedagang jajanan yang menggunakan nitrogen cari atau dikenal dengan "chiki ngebul", terutama di kawasan sekolah wilayah Kota Mataram.
"Setiap hari, petugas kami tugaskan patroli pengawasan dan penyisiran pedagang chiki ngebul untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terhadap dampak mengonsumsi makanan yang menggunakan nitrogen cair," kata Kepala Satpol PP Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan petugas yang diturunkan melakukan penyisiran pedagang chiki ngebul setiap hari sekitar 10-15 orang. Selain di sekolah-sekolah, penyisiran juga dilakukan di sejumlah taman kota serta pusat-pusat keramaian.
"Alhamdulillah, setelah penertiban pada hari Minggu (15/1) di kegiatan CFD (car free day) Jalan Udayana hingga saat ini belum ada temuan pedagang lagi," katanya.
Menurutnya, langkah penyisiran pedagang chiki ngebul tersebut sebagai upaya antisipasi agar kasus-kasus yang terjadi di luar daerah akibat mengkonsumsi makanan itu tidak terjadi di Kota Mataram.
"Kita tidak ingin ada korban dari makanan viral tersebut," katanya.
Terkait dengan itu, tambahnya, apabila ada ditemukan penjual chiki ngebul di wilayah Kota Mataram, Satpol PP akan melakukan penyitaan terhadap barang dagangannya.
"Harapannya, dengan menyita barang miliki pedagang chiki ngebul, bisa memberikan efek jera terhadap pedagang sehingga tidak berjualan lagi," kata Irwan Rahadi.
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati sebelumnya mengatakan, makanan chiki ngebul dinilai dapat merusak jaringan tubuh karena suhu dingin di bawah nol derajat.
Makanan yang dimasukkan langsung ke mulut dengan suhu minus nol derajat memicu kerusakan sel jaringan tubuh.
"Sama halnya, kalau kita makan atau minum yang panas bisa menyebabkan lidah melepuh. Begitu juga kalau dingin," katanya.
Ia mengatakan, nitrogen cair biasanya digunakan untuk kebutuhan medis terutama anestesi. Itu pun tidak digunakan langsung, melainkan melalui beberapa proses tahapan sesuai standar yang ada.
"Sebelum digunakan, suhu nitrogen cair distabilkan. Jadi terbayang bagaimana bahayanya jika nitrogen cair pada makanan ciki 'ngebul' ini dikonsumsi langsung," demikian Ni Ketut Eka Nurhayati.
Baca juga: Kemenkes imbau dinkes segera laporkan kasus keracunan Chiki nitrogen
Baca juga: Sambut Lebaran masyarakat Lombok buat jajanan tradisional
Baca juga: BBPOM Yogyakarta: Sekolah awasi penjualan jajanan bernitrogen cair
Baca juga: Wali Kota: Tak boleh ada lagi yang jual "chiki ngebul" di Bandung
Pewarta: Nirkomala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023