Jakarta (ANTARA) - Produsen sarana produksi pertanian Pandawa Agri Indonesia (PAI) mendukung upaya percepatan mewujudkan pertanian ramah lingkungan atau berkelanjutan di tanah air.
CEO Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa di Jakarta, Rabu mengatakan hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 31,89 persen dengan usaha sendiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional di tahun 2030.
Pertanian, tambahnya, merupakan salah satu sektor terbesar di Indonesia dan berperan penting dalam krisis iklim yang terjadi karena menghasilkan 19-29 persen emisi Gas Rumah Kaca secara global.
Terkait hal itu, Kukuh menyatakan, perusahaan telah melakukan inovasi dalam pengembangan produk pengurang pestisida (reduktan pestisida).
"Pengurangan penggunaan pestisida dengan reduktan yang kami lakukan ini telah berkontribusi dalam mengurangi hampir 5.000 ton emisi karbon dioksida," katanya dalam diskusi secara daring.
Dikatakannya, pihaknya mencatat kontribusi perusahaan dalam mengurangi lebih dari 1,5 juta liter penggunaan pestisida di lebih dari 2 juta hektare lahan perkebunan di Indonesia dan Malaysia.
Dari angka tersebut, tambahnya, lebih dari 16.500 pekerja semprot dan petani telah terhindar dari paparan berlebih bahan kimia berbahaya yang berasal dari pestisida
"Berawal dari inovasi ini kami berkomitmen membantu para pelaku usaha pertanian untuk mewujudkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, ramah lingkungan, aman bagi pengguna, dan juga hemat biaya," katanya.
Selain melakukan inovasi di sektor hulu, menurut Kukuh, pihaknya juga memberikan pendampingan kepada petani padi di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur untuk semakin mendorong terciptanya sektor pertanian yang berkelanjutan.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengapresiasi kalangan industri sarana pertanian yang mendukung rencana pemerintah dalam menerapkan ekonomi hijau sebagai salah satu strategi utama dalam transformasi ekonomi.
"Hal ini juga mendukung percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, serta mendorong terciptanya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga: MIND ID realisasikan program reforestasi di 17.267 hektar area tambang
Baca juga: Pemprov Kaltim rencana lelang sisa emisi karbon kerja sama Bank Dunia
Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023