Keberadaan program Desa Devisa ini diharapkan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat lokal berdasarkan pengembangan dari produk unggulan serta menopang ekonomi kerakyatan melalui kegiatan ekspor nasional
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank Agus Windiarto mengungkapkan rencana kerja kolaborasi di Aceh pada tahun 2023 akan lebih difokuskan pada pengembangan program Desa Devisa.
"Desa Devisa merupakan pendampingan komprehensif kepada komunitas petani untuk meningkatkan kapasitas komoditi unggulan Aceh agar dapat menembus pasar dunia," kata Agus dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Kolaborasi nyata dari semangat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu antara Direktorat Kekayaan Negara Kantor Wilayah Aceh dengan LPEI telah membukukan hasil positif di awal tahun 2023 dengan diresmikannya Desa Devisa Kopi Gayo di Kabupaten Bener Meriah, Aceh (11/1).
Sekitar 125 orang petani yang bernaung pada Koperasi Panca Gayo Coffee akan diberikan pelatihan dan pendampingan oleh berbagai narasumber dan ahli di bidang perkopian.
Hal tersebut merupakan manfaat langsung yang dirasakan oleh para petani di Kabupaten Bener Meriah guna meningkatkan kapasitas para petani kopi agar mampu menghasilkan produk kopi bercita rasa tinggi dan juga memiliki kualitas biji kopi yang berstandar baku internasional.
Adapun mempertimbangkan potensi ekspor kopi Indonesia yang besar, komoditas Kopi Gayo menjadi salah satu fokus industri pendampingan Desa Devisa LPEI.
Sementara itu, Bupati Bener Meriah Haili Yoga mengatakan berbagai dukungan yang diterima merupakan semangat baru bagi masyarakat Bener Meriah untuk terus mengembangkan komoditi mulai dari ekspor, mulai dari wilayah pedesaan.
"Kami juga yakin dengan adanya program seperti ini, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah akan bisa terus berproses meningkatkan aktivitas produksi, distribusi, dan transaksi komoditi secara berkelanjutan dalam mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial, dan lingkungan," ucap Haili.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban menambahkan, melalui program Desa Devisa ini masyarakat yang memiliki produk unggulan akan diarahkan untuk memperbesar aksesnya guna mencapai kondisi sosial ekonomi budaya yang lebih baik, dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya kegiatan pendampingan Desa Devisa tersebut.
"Keberadaan program Desa Devisa ini diharapkan dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat lokal berdasarkan pengembangan dari produk unggulan serta menopang ekonomi kerakyatan melalui kegiatan ekspor nasional," ujar Rionald.
Apresiasi pun diberikan oleh Rionald atas realisasi Program Desa Devisa Kopi Gayo. Ia berharap peresmian Desa Devisa Kopi Gayo di Kabupaten Bener Meriah dapat menjadi bahan bakar semangat yang lebih besar untuk menciptakan sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penggiat usaha petani kopi, sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan.
Baca juga: DJKN-LPEI kembangkan potensi desa devisa klaster kopi Aceh
Baca juga: Desa Devisa LPEI di Subang ekspor 19,2 ton kopi Robusta ke Mesir
Baca juga: LPEI tingkatkan peluang ekspor lada Sambas melalui Desa Devisa
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023