Jakarta (ANTARA) - Fabio Quartararo telah pulih dari cedera lengan yang ia alami ketika berlatih motocross pada jeda musim dingin dan siap menatap musim baru MotoGP dengan motor Yamaha YZR-M1 2023 yang dijanjikan tampil lebih kencang.
Merampungkan musim lalu dengan rasa sakit dari cedera jari yang ia alami di Sepang, Quartararo kembali mendapati tulang lengan kirinya retak menyusul latihan motocross pada pertengahan Desember.
Kendati tak naik meja operasi, cedera itu menghalangi sang pebalap Prancis untuk berlatih di atas roda dua sepanjang musim dingin.
"Saya merasa jauh lebih baik sekarang. Pekan depan saya akan kembali berlatih dengan motor. Satu bulan yang intens, tapi saya sangat tak sabar lagi untuk berlatih lagi di atas roda dua," kata Quartararo pada sesi peluncuran livery Yamaha M1 di Jakarta, Selasa.
Juara dunia 2021 itu memiliki waktu sekira tiga bulan untuk mempersiapkan diri, melatih kekuatan lengannya di atas motor, sebelum menunggangi kembali motor M1-nya pada sesi tes pramusim di Sepang, Malaysia pada 10-12 Februari nanti.
Pada sesi peluncuran tersebut, Presiden Yamaha Motor Racing Takahiro Sumi mengungkapkan pabrikan asal Jepang itu telah bekerja keras sepanjang musim dingin untuk mengembangkan tunggangan Quartararo dan Franco Morbidelli pada musim ini.
"Musim ini target kami pastinya untuk merebut kembali titel kejuaraan ke tangan kami," kata Sumi.
"Kami bekerja sangat keras untuk mengembangkan M1 kami untuk membantu Fabio dan Frankie melawan rival-rival yang tangguh.
"Kami melakukan perubahan pada hampir setiap area di motor ini, khususnya meningkatkan performa top speed sebagai prioritas kami."
Baca juga: Tampilan Yamaha M1 "lebih agresif" untuk tantang musim MotoGP 2023
Peningkatan kecepatan puncak itu sudah dinanti-nantikan Quartararo, yang pada musim lalu harus berjibaku mengatasi defisit top speed motor Yamaha yang kalah kencang dari para rivalnya, terutama ketika menantang Ducati yang lebih superior di lintasan lurus.
Memenangi tiga balapan pada paruh pertama, Quartararo kehilangan posisi pimpinan klasemen hingga gagal mempertahankan gelar juara dunia tahun 2022 menyusul penampilan jeblok pada paruh kedua musim yang justru menyaksikan kebangkitan rivalnya Francesco Bagnaia yang merebut titel pertamanya bersama Ducati.
"Tahun 2021 lebih baik ketimbang tahun lalu, tapi kami telah belajar banyak hal dari sana dan saya rasa itu akan membantu kami untuk naik satu posisi lebih tinggi tahun ini," kata Quartararo.
"Saya ingin bertarung untuk memenangi kejuaraan ini lagi. Itu satu hal yang ingin saya katakan.
"Saya yakin dengan tim saya, di Yamaha, jadi saya ingin membawa pulang kembali gelar juara dunia ke pabrikan ini."
Tahun 2022 juga akan menjadi tantangan yang berbeda dari musim-musim sebelumnya karena penyelenggara menggelar sprint race pada Sabtu sebelum balapan utama Grand Prix pada hari berikutnya, menyuguhkan total 42 balapan untuk para fan balap motor di seluruh dunia.
Konsistensi akan menjadi kunci, kata Quartararo.
"Ini akan menjadi tantangan besar bagi para pebalap, terutama soal cedera, karena apabila cedera, kami tidak akan hanya kehilangan satu balapan."
"Kami harus terus konsisten dan meraih hasil sebaik mungkin, tapi mental dan fisik akan menjadi tantangan yang berbeda dari tahun lalu."
Musim kompetisi MotoGP 2023 akan kembali bergulir mulai 27 Maret lewat balapan pembuka di Portugal dan ditutup di Valencia pada 26 November.
Baca juga: Jakarta tuan rumah peluncuran perdana Yamaha MotoGP Team 2023
Baca juga: Bos Yamaha akui kekuatan Ducati: Tak mudah melawan pasukan merah
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023