Seoul (ANTARA) - Sejumlah perusahaan dari Korea Selatan (Korsel) dan Uni Emirat Arab (UAE) menandatangani 23 nota kesepahaman (MoU) dan kontrak gabungan senilai 6,1 miliar dolar AS (sekitar Rp92,3 triliun).
Kesepakatan tersebut adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi, pertahanan dan sektor industri baru seperti hidrogen dan bioteknologi, kata Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel pada Selasa.
Upacara penandatanganan MoU itu digelar pada Senin selama forum bisnis di Abu Dhabi, yang mempertemukan sekitar 320 pejabat pemerintah dan perusahaan dari kedua negara.
Pejabat-pejabat tersebut termasuk Ketua Eksekutif Samsung Electronics Lee Jae-yong, Ketua SK Group Chey Tae-won, dan Ketua Hyundai Motor Group Euisun Chung, menurut keterangan kementerian tersebut.
Acara tersebut berlangsung di sela-sela kunjungan resmi Presiden Korsel Yoon Suk Yeol ke negara Timur Tengah tersebut.
Di antara perusahaan-perusahaan tersebut, Samsung C&T Corp. mencapai kesepakatan dengan perusahaan UAE Masdar tentang kerja sama bisnis hidrogen dan energi baru terbarukan, serta menandatangani MoU terpisah dengan Abu Dhabi National Energy Co. tentang proyek transmisi listrik dan pengembangan gas.
Baca juga: Korsel akan tingkatkan kontribusi energi nuklir jadi 30 persen
Korea National Oil Corp. sepakat dengan Perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi, atau ADNOC, dalam menjalin kemitraan strategis untuk produksi gabungan hidrogen bersih, menurut kementerian itu.
Sementara itu, Medy-Tox Inc. Korea Selatan dan Dubai Science Park berjanji untuk mendorong pendirian pabrik produk bioteknologi, sementara operator perjalanan Yanolja Co. menandatangani dua MoU dengan WeGo dan Al Rais untuk kerja sama pariwisata.
Di industri persenjataan, produsen suku cadang mesin Korsel KTECH Co. menandatangani kontrak dengan perusahaan senjata api UAE, Caracal.
Hyundai Heavy Industries Co. dan LIG Nex1 Co. juga menandatangani MoU terpisah dengan perusahaan UAE pada proyek pertahanan, tambah kementerian tersebut. Namun, mereka tidak memberikan rincian tentang kontrak tersebut.
"Perjanjian tersebut akan menciptakan kesempatan memajukan dan mendiversifikasi kerja sama ekonomi kedua negara, karena tidak hanya melibatkan bidang kerja sama tradisional seperti energi dan pertahanan tetapi juga industri yang sedang berkembang, seperti hidrogen, bioteknologi, transisi digital dan metaverse," kata kementerian tersebut dalam sebuah rilis.
Korsel dan UAE menandatangani belasan MoU lainnya sehari sebelumnya untuk memperkuat hubungan di bidang energi dan berbagai sektor industri lainnya.
Selama pertemuan tingkat tinggi pada Minggu (15/1) antara Presiden Korsel Yoon Suk Yeol dan Presiden UAE Mohamed bin Zayed Al Nahyan, UAE mengumumkan keputusannya untuk menginvestasikan 30 miliar dolar AS (sekitar Rp454,2 triliun) di Korsel pada bidang tenaga nuklir, senjata dan energi.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Hyundai & raksasa industri Korsel sepakat kembangkan energi hidrogen
Baca juga: Indonesia ajak Korea menyukseskan program transisi energi
Penerjemah: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023