Minyak mentah Brent telah naik hampir 10 persen selama 10 hari terakhir karena optimisme atas pembukaan kembali China mendorong sentimen. Namun, prospek ekonomi global lainnya tidak pasti

Melbourne (ANTARA) - Harga minyak jatuh di awal perdagangan Asia pada Selasa pagi, karena kekhawatiran resesi mendominasi berita utama dari pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos, menguras optimisme yang memicu pasar pekan lalu di tengah prospek pemulihan permintaan bahan bakar di importir minyak utama China.

Harga minyak mentah berjangka Brent merosot 38 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 84,08 dolar AS per barel pada pukul 01.14 GMT, memperpanjang kerugian 1,0 persen di sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir 1,16 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi diperdagangkan di 78,70 dolar AS per barel dari penutupan Jumat (13/1/2023). Tidak ada penyelesaian perdagangan pada Senin (16/1/2023) karena libur AS untuk Hari Martin Luther King.

Dalam survei bearish yang dirilis pada KTT Davos, dua pertiga ekonom sektor swasta dan publik memperkirakan resesi global tahun ini, dengan sekitar 18 persen menganggapnya "sangat mungkin terjadi".

Pada saat yang sama, survei tentang pandangan kepala eksekutif (CEO) oleh PwC adalah yang paling suram sejak perusahaan meluncurkan jajak pendapat tersebut satu dekade lalu.

Baca juga: Minyak jatuh, tapi masih di tertinggi bulan ini karena pemulihan China

"Minyak mentah Brent telah naik hampir 10 persen selama 10 hari terakhir karena optimisme atas pembukaan kembali China mendorong sentimen. Namun, prospek ekonomi global lainnya tidak pasti," kata analis komoditas ANZ dalam catatan klien.

ANZ juga menunjuk lonjakan pasokan minyak mentah dari Rusia yang membebani pasar, dengan ekspor lintas laut telah meningkat menjadi 3,8 juta barel per hari pekan lalu, level tertinggi sejak April.

Reuters melaporkan pada Jumat (13/1/2023) bahwa setidaknya empat super tanker milik China mengirimkan minyak mentah Ural Rusia ke China dan super tanker kelima mengirimkan minyak mentah ke India, dengan minyak tersedia dengan harga diskon menyusul pengenaan batas harga minyak oleh Kelompok Tujuh (G7).

Kenaikan dolar dari posisi terendah tujuh bulan juga menyeret harga minyak, karena greenback yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Baca juga: Dolar melayang ke posisi terendah, Yen dekat level tertinggi 7-bulan
Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 90 poin

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023