Saham Jerman perpanjang reli, indeks DAX 40 terangkat 0,31 persen

Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (16/1/2023), memperpanjang reli untuk sesi keempat berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terangkat 0,31 persen atau 47,52 poin menjadi menetap di 15.134,04 poin.

Indeks DAX 40 bertambah 0,19 persen atau 28,22 poin menjadi 15.086,52 poin pada Jumat (13/1/2023), setelah menguat 0,74 persen atau 110,39 poin menjadi 15.058,30 poin pada Kamis (12/1/2023), dan melonjak 1,17 persen atau 173,31 poin menjadi 14.947,91 poin pada Rabu (11/1/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 29 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 11 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Zalando SE, sebuah perusahaan yang menyediakan penjualan aksesoris fesyen untuk pria dan wanita secara daring melonjak 4,20 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang real estat komersial Jerman Vonovia SE yang meningkat 3,66 persen; serta perusahaan yang menawarkan layanan dialisis ginjal dan memproduksi serta mendistribusikan peralatan dan produk yang digunakan dalam perawatan pasien dialisis Fresenius Medical Care AG menguat 3,10 persen.

Di sisi lain, Hannover Re, sebuah grup perusahaan reasuransi reasuransi terbesar ketiga di dunia mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 1,76 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan energi yang menghasilkan dan memperdagangkan tenaga listrik secara global RWE Aktiengesellschaf merosot 1,49 persen; serta perusahaan industri pesawat terbang dan peralatan militer Eropa Airbus SE melemah 1,35 persen.

Baca juga: Saham Jerman untung hari ketiga, indeks DAX 40 bertambah 0,19 persen