London (ANTARA) - Para guru di Inggris dan Wales pada Senin akan mengumumkan aksi mogok, mengikuti langkah yang diambil para perawat, pekerja kereta api, dan pekerja lain yang menimbulkan masalah baru bagi pemerintah Perdana Menteri Rishi Sunak.

Hasil pemungutan suara oleh para guru dalam Serikat Pendidikan Nasional (NEU) akan diumumkan pada Senin pukul 17.00 GMT (24.00 WIB).

Para anggota NEU di Inggris dan Wales telah memilih untuk mendukung mogok kerja pada awal Februari, kata sumber di serikat itu kepada The Sunday Times.

Tekanan pada Sunak terus meningkat ketika dia berusaha menyelesaikan masalah upah dengan ratusan ribu pekerja, menyusul aksi mogok selama berbulan-bulan yang menimbulkan gangguan di mana-mana.

Para pekerja dari beberapa sektor menuntut upah yang lebih tinggi karena inflasi melebihi 10 persen.

NEU berkata bahwa pemerintah telah menawarkan anggota mereka kenaikan upah 5 persen dan menurut mereka hal itu sama saja dengan penurunan upah karena harga-harga yang melambung.

Upah guru yang rendah juga mendorong banyak orang keluar dari profesi tersebut, kata NEU.

Pemerintah sebelumnya mengatakan tidak dapat memberikan kenaikan upah yang besar dan memperingatkan bahwa setiap kenaikan gaji akan memperburuk inflasi di Inggris.
​​​​
Minggu lalu, pemungutan suara untuk aksi mogok oleh serikat guru yang lain tidak memenuhi ambang batas partisipasi yang diperlukan.

Namun, laporan menunjukkan aksi mogok oleh NEU, serikat pendidikan terbesar di Inggris Raya dengan sekitar 500.000 anggota, akan berlangsung.

Para guru di Skotlandia mulai mogok kerja selama 16 hari mulai Senin yang menyebabkan banyak sekolah ditutup.

Keputusan para guru untuk mogok akan "disesalkan", kata Menteri Transportasi Mark Harper, Minggu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dokter muda di Inggris ancam mogok kerja 72 jam pada Maret
Baca juga: PM Inggris akan umumkan undang-undang batasi mogok kerja

Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023