Kewenangan jembatan timbang saat ini langsung ditangani pemerintah pusat.
Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyebut masyarakat berperan penting terkait dengan tidak adanya berbagai praktik pungutan liar di jembatan timbang yang merupakan wujud dari reformasi birokrasi.
“Jembatan timbang yang kini bebas dari pungli bukan semata-mata karena sidak saya di Jembatan Timbang Subah, Batang, pada 2014, masyarakat juga punya andil dengan cara menaati aturan sehingga membuat reformasi birokrasi jadi lebih mudah terlaksana,” kata Ganjar, di Semarang, Minggu.
Ganjar mengungkapkan, sejak temuannya terkait pungutan liar pada tahun 2014, pemerintah terus melakukan perbaikan, bahkan banyak sopir truk yang berani mencatut namanya jika menemukan oknum pelaku pungli.
"Tapi intinya itu adalah kepuasan masyarakat dengan kehadiran pemerintah dan reformasi di dalam sistem transportasi dan kami improvisasi terus untuk perbaikan," ujarnya.
Ganjar menjelaskan bahwa kewenangan jembatan timbang saat ini langsung ditangani pemerintah pusat.
Kendati demikian, pihaknya akan terus aktif membantu dan menjaga jembatan timbang bebas dari pungutan liar.
"Kami dorong terus-menerus perbaikannya dan saya tidak segan-segan umpama terjadi seperti itu saya langsung WhatsApp kirimkan ke Dirlantas langsung ditindaklanjuti. Pada kami sendiri memperbaiki, tapi ya publik memang harus diedukasi, semuanya harus pada proporsi dan aturan," katanya pula.
Dirinya mengapresiasi para pengusaha dan juga sopir truk yang tertib aturan, salah satunya menjaga muatan truk tidak melebihi kapasitas kendaraan atau overload over dimension.
“Masyarakat mendukung dengan ketertiban itu, umpama tidak ODOL, tidak over dimensi over load, maka sebenarnya akan baik-baik saja,” ujar dia.
Baca juga: Rest area jembatan timbang masih layani pemudik Pantura H+7 Lebaran
Baca juga: Kemenhub optimalkan fungsi jembatan timbang
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023