Jakarta (ANTARA) - Nilai perdagangan luar negeri tahunan China melampaui 40 triliun yuan (1 yuan = Rp2.273) untuk pertama kalinya pada 2022, saat negara itu berupaya mengoordinasikan respons epidemi dengan pembangunan ekonomi dan sosial di tengah situasi dalam negeri dan internasional yang kompleks dan parah, berdasarkan data resmi pada Jumat (13/1).
Total nilai perdagangan barang membukukan rekor 42,07 triliun yuan, naik 7,7 persen secara tahunan (year on year), menempati peringkat teratas dunia selama enam tahun berturut-turut, menurut Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China.
Nilai ekspor China meningkat 10,5 persen menjadi 23,97 triliun yuan, sementara nilai impor naik 4,3 persen menjadi 18,1 triliun yuan.
Perdagangan luar negeri China membuat terobosan dalam hal skala, kualitas, dan efisiensi pada tahun lalu, sebuah prestasi yang dicapai dengan susah payah mengingat adanya beragam hambatan terkait permintaan, pasokan, dan ekspektasi, ujar Juru Bicara GAC Lyu Daliang.
Nilai impor dan ekspor China dengan ASEAN, Uni Eropa, dan Amerika Serikat masing-masing naik 15 persen, 5,6 persen, dan 3,7 persen.
Porsi perdagangan China dengan negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra melonjak 19,4 persen menjadi 32,9 persen dari total perdagangan luar negerinya, sementara perdagangan negara itu dengan negara-negara anggota Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) lainnya naik 7,5 persen.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023