melakukan pelatihan khusus bagi guru yang mendidik siswa disabilitas tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
Kegiatan ini dilakukan agar para guru bisa memahami cara memperlakukan siswa disabilitas di setiap sekolah.
"Kita sedang himpun para guru agar nantinya bisa mendampingi siswa siswa disabilitas kami," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, Junaedi di Jakarta, Jumat.
Menurut Junaedi, banyak siswa penyandang disabilitas yang putus sekolah karena tidak mendapatkan perlakuan yang tepat.
"Anak-anak penyandang disabilitas ini memerlukan pendampingan dan alat pendidikan yang tepat sehingga potensi mereka sebagai siswa dapat tergali maksimal," kata dia.
Karena itu, kata dia, perlu ada sosok pengajar yang mengerti cara mendampingi siswa disabilitas di setiap sekolah.
Baca juga: Jakarta Barat persiapkan posko layanan siswa disabilitas tahun ini
Baca juga: Jakarta Barat terima dua siswa disabilitas setiap kelas sekolah negeri
Pihaknya akan mendata sekolah yang menampung siswa penyandang disabilitas. Setelah terdata, pihaknya akan mengikutsertakan guru di sekolah tersebut untuk mengikuti pelatihan khusus.
Proses pelatihan itu diperkirakan berlangsung pada Maret, bersamaan dengan pembuatan posko pelayanan siswa disabilitas di kantor Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II.
Dengan upaya tersebut, dia berharap siswa disabilitas di seluruh sekolah di Jakarta Barat dapat mengikuti pelajaran dengan maksimal.
Tercatat ada 1.942 peserta didik berstatus disabilitas di wilayah Jakarta Barat. Dari jumlah itu, 820 siswa bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) wilayah Jakarta Barat, sisanya 1.124 bersekolah di sekolah inklusi.
Sebanyak 1.124 yang bersekolah inklusi itu terdiri dari 610 siswa SD, 75 siswa SMA, 360 siswa SMP dan 77 siswa SMK.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang menganut sistem pendidikan yang mempersyaratkan siswa berkebutuhan khusus dapat dilayani sesuai kemampuannya.
Pihaknya akan mendata sekolah yang menampung siswa penyandang disabilitas. Setelah terdata, pihaknya akan mengikutsertakan guru di sekolah tersebut untuk mengikuti pelatihan khusus.
Proses pelatihan itu diperkirakan berlangsung pada Maret, bersamaan dengan pembuatan posko pelayanan siswa disabilitas di kantor Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat II.
Dengan upaya tersebut, dia berharap siswa disabilitas di seluruh sekolah di Jakarta Barat dapat mengikuti pelajaran dengan maksimal.
Tercatat ada 1.942 peserta didik berstatus disabilitas di wilayah Jakarta Barat. Dari jumlah itu, 820 siswa bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) wilayah Jakarta Barat, sisanya 1.124 bersekolah di sekolah inklusi.
Sebanyak 1.124 yang bersekolah inklusi itu terdiri dari 610 siswa SD, 75 siswa SMA, 360 siswa SMP dan 77 siswa SMK.
Sekolah inklusi adalah sekolah yang menganut sistem pendidikan yang mempersyaratkan siswa berkebutuhan khusus dapat dilayani sesuai kemampuannya.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023