Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berupaya untuk menjadikan fasilitas kesehatan di daerah itu memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Kamis, menyatakan tak menampik mengenai kondisi stok tempat tidur di rumah sakit milik daerah maupun swasta yang belum seimbang dengan jumlah penduduk di daerah itu.
Saat ini, Kabupaten Bogor membutuh 1.257 tempat tidur agar dapat memenuhi standar WHO, yakni rasio ketersediaan tempat tidur dengan jumlah penduduk 1:1.000.
Ia mengungkapkan saat ini Kabupaten Bogor memiliki 29 rumah sakit, baik swasta maupun milik pemerintah.
Baca juga: Bupati Bogor butuh investor bangun RS PMI di Parung Panjang
Selain itu, terdapat 107 puskesmas, 121 pustu, dan 202 poliklinik plus satu cikal bakal RSUD Parung yang baru beroperasi sebagai klinik rawat jalan. Jika dijumlahkan, total ketersediaan tempat tidur lebih dari 4.120 unit.
"Namun untuk memenuhi standar WHO, kita masih kekurangan 1.257 tempat tidur. Karena jumlah penduduk kita sekitar 5,4 juta jiwa, sementara rasio yang ditetapkan WHO untuk ketersediaan tempat tidur itu 1:1000 penduduk," kata Iwan.
Untuk mencapai jumlah ideal, katanya, Kabupaten Bogor setidaknya harus memiliki sekitar 5.400 tempat tidur di rumah sakit.
Maka dari itu, Iwan menegaskan akan memberi kemudahan kepada investor yang ingin mendirikan rumah sakit maupun fasilitas kesehatan di Kabupaten Bogor.
"Ya kita akan bantulah perizinannya. Saat ini, kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan terus meningkat, jadi pemerintah juga harus bersinergi dan kolaborasi dengan pihak swasta untuk memberi layanan kesehatan merata dan berkualitas," kata dia.
Dengan semakin mudah masyarakat menjangkau layanan kesehatan, katanya, dapat mewujudkan karsa "Bogor Sehat", sebagai salah satu visi dan misi Pemerintah Kabupaten Bogor.
Baca juga: Ade Yasin minta Kadinkes Bogor evaluasi layanan di 101 Puskesmas
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023