Stockholm (ANTARA) - Swedia sedang mempersiapkan peraturan yang memungkinkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) lebih banyak untuk meningkatkan produksi listrik di negara tersebut dan memperkuat keamanan energi, kata Perdana Menteri Ulf Kristersson, Rabu.

Perluasan PLTN menjadi tujuan utama pemerintahan sayap kanan Kristersson.

Dia berniat membalikkan keputusan pemerintah sebelumnya yang menutup secara bertahap sejumlah reaktor nuklir dalam beberapa dekade terakhir sehingga Swedia lebih bergantung pada energi terbarukan yang terkadang sulit diprediksi.

Bauran energi Swedia sebagian besar terdiri dari nuklir, air, dan terbarukan.

Meskipun negara itu kurang terpengaruh oleh isu seputar pasokan gas akibat konflik Rusia dengan negara-negara Barat, harga listrik melambung dan menjadi labil sejak Moskow melancarkan invasi terhadap Ukraina.

Usulan legislasi baru yang masih harus disahkan oleh parlemen itu akan memungkinkan Swedia membangun reaktor baru di beberapa lokasi tambahan.

"Kita jelas butuh produksi listrik lebih banyak di Swedia," kata Kristersson kepada pers.

"Yang kita lakukan hari ini adalah mengubah legislasi untuk memungkinkan pembangunan lebih banyak reaktor nuklir di lebih banyak tempat," lanjutnya.

Peraturan baru itu akan mencabut aturan-aturan sebelumnya yang membatasi jumlah reaktor menjadi 10 dan melarang pembangunan reaktor di luar lokasi mereka sekarang.

Peraturan tersebut juga akan membuka kesempatan untuk membangun reaktor berukuran lebih kecil, yang dianggap banyak orang sebagai pilihan paling efektif dari segi biaya.

Perluasan tenaga nuklir di Swedia dapat memakan waktu bertahun-tahun karena kerumitannya, sementara kebutuhan energi diperkirakan akan meningkat secara tajam dalam beberapa tahun mendatang.

Swedia saat ini mengoperasikan enam reaktor aktif, separuh dari jumlah sebelumnya.

Beberapa reaktor telah ditutup karena biaya pemeliharannya telah berdampak pada kenaikan harga listrik di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Pakar Swedia sebut gelombang panas akan lebih sering terjadi
Baca juga: Swedia ambil alih jabatan presidensi Dewan UE selama enam bulan

Penerjemah: Fadhli Ruhman
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023