Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi PT Aviana Sinar Abadi Tbk membidik dana segar sebanyak Rp100 miliar dari aksi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Aviana melepas sebanyak-banyaknya satu miliar lembar saham di kisaran harga IPO Rp100 - Rp101 per lembar saham. Secara bersamaan, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,4 miliar Waran Seri I dengan perbandingan lima saham baru mendapatkan tujuh Waran Seri I.
"Perseroan bermaksud untuk menggunakan keseluruhan dana yang akan diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 51,02 persen sebagai modal kerja dan belanja modal bagi entitas anak perseroan, yaitu DNK (PT Digital Nata Karya)," kata Direktur Utama Aviana Panji Pramana dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Lalu, sekitar 27,55 persen untuk modal kerja dan belanja modal bagi entitas anak perseroan yang lain,yaitu PT Aviana Sinar Anugerah (ASA). Sedangkan sisanya sekitar 21,43 persen akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja dan belanja modal.
Aviana adalah perusahaan berbasis integrated digital IT hub yang menghubungkan bisnis dengan teknologi. Berdiri sejak 2013, Aviana memiliki pengalaman intensif dalam dunia pengembangan teknologi perangkat lunak untuk bisnis digital.
Perseroan telah mempunyai lebih dari 1.200 partner digital,dan pengelolaan transaksi hingga lebih dari 180 juta transaksi setiap bulannya. Melalui ekosistem digitalnya, Aviana berhasil melestarikan dan membuka lebih dari 450.000 UMKM digital di seluruh Indonesia.
Aviana bergerak dalam penggembangan layanan teknologi dari front-end service, back-end service, hingga supporting system service. Kegiatan usaha utama perseroan yaitu melalui IRSX, platform software product management yang memiliki fitur lengkap untuk menjalankan bisnis digital.
Fitur-fitur yaitu seperti pengaturan produk, harga, tampilan, hingga pembukuan dapat diakses melalui software yang dikembangkan perseroan. Selain itu, Aviana juga menggembangkan add-on feature atau bisa menjadi produk stand-alone yang dapat di “plug-and-play” kan ke dalam platform IRSX.
Fitur-fitur tersebut adalah Cloud Service atau dinamakan IRS Cloud, Sales Management atau dinamakan IRSSalesforce, Inter-Transactional Platform atau dinamakan IRS Market, dan lainnya.
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, perseroan memiliki visi untuk mendorong digitalisasi bisnis di seluruh Indonesia hingga ke pelosok pedalaman.
“Kami harap dengan langkah yang kami ambil ini, dapat membawa dampak yang positif bagi digitalisasi bisnis di Indonesia," ujar Panji.
Baca juga: Sri Mulyani harap emiten di bursa segera capai 1.000
Baca juga: Bakal masuk bursa, Bank Sumut dukung akselerasi pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023