Jakarta (ANTARA News) - Memasuki hari ketiga pasca-operasi pemotongan usus sepanjang 40 sentimeter di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) kondisi mantan Presiden Soeharto semakin membaik. Anggota Tim Dokter Kepresidenan dr Djoko Raharjo di Jakarta, Rabu, mengatakan kondisi luka operasi mantan orang kuat di Indonesia pada masa Orde Baru itu sudah semakin baik. Namun ia menjelaskan bahwa saat ini terjadi sedikit infeksi pada paru-paru mantan Presiden Soeharto. "Ada sedikit infeksi di paru-paru yang menyebabkan beliau batuk-batuk," kata Koordinator Tim Spesialis Tim Dokter Kepresidenan itu. Urolog itu menjelaskan pula bahwa hingga saat ini gangguan fungsi organ pasca-operasi yang dialami omantan Presiden Soeharto belum kembali normal. "Masa kritisnya kan sampai lima hari. Jadi, kita tunggu sampai masa kritisnya selesai," katanya dan menambahkan bahwa tim dokter masih terus melakukan perawatan intensif kepada HM Soeharto. Ia menjelaskan pula bahwa hingga saat ini mantan Presiden Soeharto belum boleh ditemui oleh penjenguk agar memiliki lebih banyak kesempatan untuk memulihkan diri. "Masih belum boleh ditemui. Kalau sudah boleh pulang baru boleh," ujarnya dan menambahkan bahwa tim dokter masih terus melakukan perawatan intensif. Sebelumnya beberapa rekan dan pejabat yang menjenguk mantan Presiden Soeharto di rumah juga menyatakan belum bisa menemuinya secara langsung. Mereka hanya bertemu dengan anggota keluarga Cendana yang menunggui mantan Presiden Soeharto dan melihatnya dari luar ruangan. Pada Selasa (9/5) Ketua Tim Dokter Kepresidenan Mardjo Soebandiono mengatakan bahwa kondisi HM Soeharto telah membaik. Proses penyembuhan luka operasi, menurut dia, berjalan seperti yang diharapkan, "Kondisi ususnya positif. Beliau sudah bisa duduk dan sudah mulai `feeding` cairan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006