Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Shesar Hiren Rhustavito mengatakan lapangan berangin membuatnya kesulitan mengontrol permainan sehingga tersingkir di babak pertama BWF World Tour Super 1000 Malaysia Open 2023.
Shesar harus pulang lebih awal setelah dalam laga yang bergulir di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, kalah dari pebulu tangkis asal Thailand Kunlavut Vitidsarn dengan skor 23-21, 19-21, 22-24.
"Sayang juga, saya gagal menang. Tadi memang pertandingan yang seru dan ketat di tengah hembusan angin di lapangan yang harus dikontrol dengan baik. Tadi di poin-poin kritis, saya malah gagal memukul juga karena tidak pas saat memukul karena gagal mengontrol angin," kata Shesar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Shesar angkat koper lebih cepat dari Malaysia Open 2023
Dari kekalahan ini, pebulu tangkis 28 tahun itu belajar untuk memenangi pertandingan di lapangan yang berangin, skor tidak boleh terlalu ketat. "Pokoknya harus unggul jauh agar ketika lawan mengejar, saya tidak panik atau kehilangan fokus," kata Shesar menambahkan.
Kekalahan di Malaysia Open 2023, memperpanjang hasil kurang baik Shesar dari Vitidsarn. Sepanjang empat pertemuan, tiga di antaranya selalu kalah.
Sebelumnya, dia juga kalah dari pebulu tangkis peringkat sembilan dunia tersebut di Vietnam International Challenge 2018 dengan skor 21-17, 13-21, 17-21.
Satu tahun kemudian, Shesar mampu membalas kekalahan tersebut di Taiwan Open 2019 dengan skor 19-21, 21-18, 21-17. Namun kembali kalah di Indonesia Masters 2021 dengan skor 14-21, 9-21.
Hasil di Negeri Jiran juga tak lebih baik dari edisi tahun lalu ketika Shesar mampu bertahan hingga perempat final sebelum akhirnya mundur karena cedera pada gim pertama saat skor 6-13 saat berhadapan dengan Kento Momota asal Jepang.
Baca juga: Shesar ditaklukkan unggulan keempat pada perempat final Hylo Open
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023