Solo (ANTARA) - Tim perwakilan dari Federation Internationale de Football Association (FIFA) Rabu melakukan pengecekan di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, yang merupakan salah satu arena untuk pertandingan sepak bola internasional Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Tim perwakilan dari FIFA yang berjumlah empat orang, didampingi perwakilan dari PSSI, Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, perwakilan PLN dan Pemerintah Kota Surakarta, melakukan pengecekan secara menyeluruh di stadion tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta Rini Kusumandari ada empat orang perwakilan dari FIFA yakni Christian Schmolzer selaku Lead Projeck, Sunny (Venue Manager), Anke Becker (Safety & Security Manager) dan Ross Maclan (Technical Services Manager).

"Tim perwakilan dari FIFA itu, didampingi dari perwakilan PSSI, Kemen BUMN, Kemen PUPR, PLN dan pemerintah Kota Surakarta untuk persiapan Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni mendatang," kata Rini Kusumandari.

Baca juga: FIFA tinjau Stadion Manahan Solo untuk Piala Dunia U-20

Menurut Rini pihak FIFA telah menyampaikan terima kasih telah berkomunikasi dan koordinasi dengan baik kepada semua pihak yang telah menunjukkan kinerjanya dengan baik, setelah mendengarkan paparan persiapan Stadion Manahan dari PLN, Kemen PUPR, Kemen PUPR, Dispora Kota Surakarta dan PSSI di Stadion Manahan.

Rini juga menjelaskan ada beberapa hal yang perlu perbaikan di Stadion Manahan, misalnya soal rumput, toilet difabel, perbaikan toilet, penambahan CCTV, pemasangan karpet antiselip, juga ada tambahan untuk akses masuk bus yang membawa pemain ke dalam stadion dan tembok penghalang di tribun harus dihilangkan.

"Akses masuk bus pemain sudah dalam rencana pekerjaan renovasi yakni pintu di luar stadion akan digeser lurus dengan gate yang di dalam. Jadi pemain langsung diturunkan di gate dalam," kata Rini.

Baca juga: Kawasan Stadion Manahan mulai ditata untuk persiapan Piala Dunia U-20

Rini menyampaikan rumput lapangan akan direnovasi karena sudah menjadi agenda pekerjaan dalam renovasi sebelum digunakan pertandingan Piala Dunia.

"Kalau lampu penerangan stadion sudah sesuai standart internasional, tetapi listrik perlu ada kenaikan menjadi 630 KVA untuk bisa mencapai beban puncak. Listrik di Stadion Manahan Solo, sekarang 555 KVA sebenarnya sudah cukup," kata Rini.

Dia mengatakan pengerjaan renovasi Stadion Manahan Solo, sudah dimulai pada tanggal 16 Februari hingga waktu akhir Maret oleh Kemen PUPR. Memasuki April harus sudah steril semuanya, karena pada Mei dan Juni akan digunakan Piala Dunia U-20.

Tim FIFA kemudian melakukan pengecekan empat lapangan pendukung untuk latihan pemain peserta antara lain Lapangan Kota Barat, Stadion Sriwedari, Sriwaru, dan Banyuanyar.

"Utusan dari FIFA intinya mengatakan Stadion Manahan Solo sudah baik dan berterima kasih atas koordinasi dan komunikasi semua tim dalam mempersiapkan venue ini," katanya. ***3***

Baca juga: Pemkot Surakarta renovasi bertahap lapangan pendukung Piala Dunia

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023