Mexico City (ANTARA) - Amerika Serikat meminta bantuan Kanada untuk mengatasi lonjakan jumlah migran di perbatasan AS dengan Meksiko, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada Selasa.
Kemungkinan perjanjian trilateral antara Kanada, AS dan Meksiko sedang dibahas ketika ketiga negara bertemu di Meksiko untuk KTT Pemimpin Amerika Utara, kata juru bicara Kristina Rosales kepada Reuters.
Perjanjian itu akan membantu ribuan orang bermigrasi melalui cara legal, tanpa harus mempertaruhkan keselamatan mereka di tangan para pedagang manusia, kata Rosales.
"Kanada memiliki program khusus untuk pengungsian dan migrasi," kata Rosales. Dia mengatakan kepada Reuters menjelang perundingan trilateral bahwa negara-negara tersebut akan mendiskusikan keterlibatan Kanada.
Belum ada kesepakatan yang diumumkan setelah perundingan antara Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador berakhir pada Selasa.
Otoritas AS menahan 2,2 juta migran di perbatasan mereka dengan Meksiko pada tahun keuangan 2022, yang merupakan rekor yang belum pernah terlihat sejak Perang Dunia II.
Rosales juga mengatakan bahwa AS tengah mempertimbangkan kemungkinan pemberian izin bagi lebih banyak warga negara untuk masuk ke negara itu melalui jalur udara sementara mengusir para migran yang melintasi jalur darat di bawah perintah yang dikenal sebagai Title 42.
Perintah tersebut, yang diluncurkan pada Oktober 2022 untuk pengusiran migran dari Venezuela, diperluas peruntukannya bagi migran dari Kuba, Nikaragua dan Haiti pada pekan lalu.
Baca juga: Sebanyak 46 jasad migran ditemukan dalam truk di Texas
Perlintasan warga Venezuela di perbatasan menurun sekitar 90 persen pada Desember, dan penurunan serupa diharapkan terjadi untuk migran lain dalam program tersebut.
"Jika kami melihat kemungkinan bahwa kami harus meningkatkan jumlah migran yang memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat kemanusiaan per bulan dan memasukkan warga negara lain, kami akan mempertimbangkannya," tambah Rosales.
Presiden Meksiko Lopez Obrador pada Selasa mengatakan bahwa negaranya "memberi selamat" atas keputusan AS untuk memberikan pembebasan bersyarat kemanusiaan dan bahwa dia percaya "bahwa rencana ini akan diperluas untuk menguntungkan negara lain."
AS dalam beberapa bulan terakhir mencatat lonjakan signifikan jumlah migran yang datang ke negara itu melalui jalur darat dari negara-negara Karibia, seperti Kuba dan Haiti.
Rosales mengatakan mereka yang tiba di AS melalui jalur laut "sayangnya tidak akan memenuhi syarat" untuk pembebasan bersyarat kemanusiaan.
Rosales menambahkan bahwa pemerintah AS sedang berusaha untuk memperluas metode hukum imigrasi dan mencoba mengedukasi calon migran untuk tidak membayar kepada pedagang manusia.
"Kami ingin memperluas cara-cara hukum sehingga orang-orang bisa mendaftar langsung dari ponsel mereka," kata Rosales.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pemulangan sukarela migran Venezuela dari Meksiko segera dimulai
Baca juga: 53 orang tewas dalam kecelakaan truk migran di Meksiko
Penerjemah: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023