Jakarta (ANTARA) - Penjualan kendaraan listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) dari produsen otomotif BMW dan MINI pada 2022 naik lebih dari dua kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) dan mencapai 215.755 unit, demikian disampaikan BMW Group pada Selasa (10/1).
"Kami yakin dapat melanjutkan kesuksesan ini pada 2023, karena kami terus melihat jumlah pesanan yang sangat tinggi untuk model kendaraan listrik murni kami," kata anggota Dewan BMW AG Pieter Nota dalam sebuah pernyataan.
Kendati demikian, total penjualan mobil pada tahun lalu turun 4,8 persen menjadi di bawah 2,4 juta unit, meski merek mewah Rolls-Royce mencatatkan rekor penjualan. Penjualan merek inti BMW turun 5,1 persen menjadi 2,1 juta unit.
Penjualan mobil BMW dan MINI di pasar Eropa tahun lalu turun 7,5 persen menjadi 877.369 unit. Di saat yang sama, 791.985 mobil terjual di China, pasar tunggal terbesar BMW.
Produsen otomotif itu mengaku "optimistis" dengan performa tahun ini. Peningkatan bisnis kendaraan listrik akan dilanjutkan, dengan target untuk mencapai 15 persen pangsa BEV dalam total penjualan pada 2023, naik dari kurang dari 9 persen tahun lalu.
Industri mobil Jerman sedang menghadapi masalah rantai pasokan global sejak awal pandemi COVID-19 merebak. Menurut ifo Institute for Economic Research, produsen mobil di negara itu masih belum dapat memenuhi semua pesanan mereka pada akhir tahun lalu karena kekurangan produk setengah jadi (intermediate product).
Tingkat produksi produsen mobil Jerman tetap berada pada hampir sepertiga di bawah tingkat prapandemi 2019. Menurut angka industri terbaru untuk 2022, total produksi naik 11 persen (yoy) menjadi 3,4 juta unit.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023