Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan karena kebijakan nol-COVID yang dinamis, China dapat menghindari malapetaka varian Delta yang lebih mematikan dan varian-varian lainnya, mengurangi tingkat kasus parah dan kematian, serta melindungi nyawa dan kesehatan masyarakat semaksimal mungkin.

Wang Wenbin dalam konferensi pers harian menyatakan bahwa kebijakan nol-COVID yang dinamis inilah yang memberikan waktu berharga kepada China untuk memvaksinasi lebih banyak orang dan menjadi perekonomian utama pertama di dunia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif pada 2020 lalu.

Tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata China selama tiga tahun terakhir tercatat sekitar 4,5 persen, lebih tinggi dari rata-rata global dan berkontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi global, ujar Wang.

Di tengah perjuangan global melawan COVID, China berperan sebagai penyedia pasokan yang penting, menawarkan dukungan yang kuat bagi respons pandemi negara-negara lain dan memainkan peran yang tak tergantikan dalam menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan global, imbuh Wang.

"Dipandu oleh filosofi yang mengutamakan masyarakat dan kehidupan, kami terus menyempurnakan respons COVID-19 kami berdasarkan ilmu pengetahuan agar lebih tepat sasaran. Segala manipulasi politik terhadap hal ini adalah tindakan yang sia-sia, mengingat apa yang telah dicapai oleh respons COVID China," tutur Wang.

Sang juru bicara menyatakan bahwa saat ini, situasi COVID China kian membaik dan beberapa provinsi dan kota telah melewati puncak infeksi mereka, dan kehidupan serta pekerjaan kembali berjalan normal pada laju yang dipercepat.

"Dengan meningkatnya permintaan dan kebijakan baru yang mulai berlaku, China akan melepaskan lebih banyak vitalitas dan peluang ekonomi bagi dunia, dan negara tersebut akan berada pada posisi yang lebih baik untuk menstabilkan dan menggenjot perekonomian global," kata Wang.


Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023