Dolar AS akan melemah lebih lanjut karena IHK inti lunak lainnya akan mendorong pasar untuk terus mengubah perkiraan buat pertemuan (Fed) 2 Februari dari kenaikan 50 basis poin menjadi kenaikan 25 basis poin

Singapura (ANTARA) - Dolar bertahan di awal sesi Asia pada Rabu pagi, terlepas dari tekanan turun dari imbal hasil obligasi yang lebih rendah dan saham yang lebih tinggi, karena pedagang menunggu data harga konsumen (IHK) AS minggu ini untuk melihat apakah itu akan mengkonfirmasi bahwa inflasi mundur.

Dolar Australia bergerak 0,3 persen lebih tinggi menjadi 0,6912 dolar AS setelah data menunjukkan laju inflasi tahunan negara tersebut meningkat menjadi 7,3 persen pada November, menyisakan ruang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut. Dolar Selandia Baru juga merangkak naik 0,2 persen menjadi $0,6380.

Sementara itu, dolar AS stabil, berada tepat di atas level terendah tujuh bulan terhadap euro di 1,0737 dolar menjelang data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis (12/1).

Greenback telah kehilangan sekitar 11 persen terhadap mata uang bersama sejak mencapai puncak 20 tahun pada September, karena investor telah mulai mengantisipasi pelonggaran inflasi dan dengan itu dolar jatuh karena kebutuhan untuk kenaikan suku bunga berkurang.

Tetapi selama sekitar sebulan terakhir mata uang bersama telah berjuang untuk membuat kemajuan, dan para pedagang berhati-hati dalam menjual dolar sementara Federal Reserve AS terus menjanjikan kenaikan dan prospek ekonomi global suram.

"Menjadi lebih sulit untuk memperdebatkan kisah dolar yang lebih kuat, sangat jelas," kata kepala ekonom ING, Rob Carnell.

"Tapi masih tetap sulit untuk memperdebatkan cerita euro yang benar-benar kuat," katanya, yang menahan kerugian yang lebih luas untuk dolar karena pasangan euro/dolar menetapkan nada yang luas.

Dolar stabil di 132,23 yen Jepang dan 1,2161 dolar per pound Inggris. Imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang telah menarik investor ke dolar, turun semalam dan sentimen optimis dalam ekuitas mengangkat pasar saham.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell tidak memberikan petunjuk kebijakan apa pun selama diskusi panel di Stockholm semalam, dan dengan pejabat Fed lainnya mengatakan langkah mereka selanjutnya akan bergantung pada data, investor sangat fokus pada data IHK AS.

"Kejutan penurunan lainnya pada IHK inti akan memperkuat tren perlambatan," kata ahli strategi Commonwealth Bank of Australia, Joe Capurso.

"Dolar AS akan melemah lebih lanjut karena IHK inti lunak lainnya akan mendorong pasar untuk terus mengubah perkiraan buat pertemuan (Fed) 2 Februari dari kenaikan 50 basis poin menjadi kenaikan 25 basis poin."

Perkiraan pasar berjangka tidak stabil, tetapi mengindikasikan pasar sekarang condong ke peluang 75 persen untuk kenaikan 25 basis poin bulan depan.

Pembukaan kembali China juga telah mendukung sentimen dan mengangkat mata uang Asia terhadap dolar.

Yuan China hampir mencapai level tertinggi lima bulan di 6,7814 dalam perdagangan di luar negeri pada Rabu pagi.

Dolar Singapura telah naik ke level tertinggi 19 bulan minggu ini dan baht Thailand mencapai puncak sembilan bulan untuk mengantisipasi peningkatan pariwisata saat perbatasan China dibuka.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023