Dikutip dari situs BMKG di Jakarta, Rabu, terdapat potensi hujan lebat lebih dari 50 milimeter per hari di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sementara wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir, yakni di Provinsi Aceh, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Maluku.
Sedangkan wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang yakni Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.
BMKG menyebutkan, sirkulasi siklonik terpantau di Semenanjung Malaysia, di Samudra Hindia barat daya Banten, dan di Samudra Pasifik utara Papua yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari perairan timur Filipina hingga Thailand bagian selatan, dari Aceh hingga Malaysia bagian selatan, di Samudra Hindia barat daya Banten, dan dari Papua hingga Samudra Pasifik utara Papua.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat Sumatera hingga Sumatera Selatan, dari Kalimantan Utara hingga Laut Sulawesi bagian timur, dan di Papua bagian selatan.
Menurut BMKG, kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Baca juga: Bibit siklon 97W di Laut Filipina bisa pengaruhi cuaca Indonesia
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini gelombang laut tinggi di Bali
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023