London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (10/1/2023), menghentikan reli lima hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,39 persen atau 30,45 poin menjadi menetap di 7.694,49 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,33 persen atau 25,45 poin menjadi 7.724,94 poin pada Senin (9/1/2023), setelah menguat 0,87 persen atau 66,04 poin menjadi 7.699,49 poin pada Jumat (6/1/2023), dan bertambah 0,64 persen atau 48,26 poin menjadi 7.633,45 poin pada Kamis (5/1/2023).
Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan media Inggris pemegang 13 dari 15 lisensi televisi regional dan jaringan televisi terestrial komersial tertua dan terbesar di Inggris Raya ITV PLC anjlok 6,70 persen; serta perusahaan layanan pos dan kurir multinasional Inggris International Distributions Services PLC jatuh 5,34 persen.
Sementara itu, Admiral Group PLC, sebuah perusahaan jasa asuransi yang menawarkan produk asuransi mobil melonjak 2,90 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan melakukan kegiatan eksplorasi di Chile dan Peru, Antofagasta PLC, terangkat 1,62 persen; serta perusahaan operator portal properti real estat terbesar di Inggris Rightmove PLC menguat 1,47 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023