Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (10/1/2023), menghentikan reli selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergelincir 0,12 persen atau 18,23 poin menjadi menetap di 14.774,60 poin.
Indeks DAX 40 melonjak 1,25 persen atau 182,81 poin menjadi 14.792,83 poin pada Senin (9/1/2023), setelah terangkat 1,20 persen atau 173,71 poin menjadi 14.610,02 poin pada Jumat (6/1/2023), dan jatuh 0,38 persen atau 54,47 poin menjadi 14.436,31 poin pada Kamis (5/1/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 15 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 25 saham lainnya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Zalando SE, sebuah perusahaan yang menyediakan penjualan aksesoris fesyen untuk pria dan wanita secara daring mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 3,01 persen.
Disusul oleh saham perusahaan energi terbarukan yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis, dan operasi Siemens Energy AG kehilangan 2,83 persen; serta grup perawatan kesehatan global dengan produk dan layanan untuk cuci darah rumah sakit, dan perawatan medis pasien di rumah Fresenius SE merosot 2,79 persen.
Di sisi lain, Bayer AG, sebuah perusahaan industri farmasi yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman melonjak 4,05 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan layanan dialisis ginjal dan memproduksi serta mendistribusikan peralatan dan produk yang digunakan dalam perawatan pasien dialisis Fresenius Medical Care AG terangkat 2,64 persen; serta perusahaan Jerman yang menawarkan pengorganisasian pasar untuk perdagangan saham dan sekuritas Deutsche Borse AG bertambah 1,78 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023