Embung-embung ini dibangun di dekat titik-titik yang merupakan daerah rawan banjir di Kota Tangerang

Kota Tangerang (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Banten, akan membangun sembilan embung baru di tujuh titik sebagai usaha pencegahan banjir di pemukiman maupun jalan.

Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono di Tangerang, Selasa, mengatakan pembangunan embung dilakukan di lokasi yang rawan banjir dan tidak jauh dari saluran air primer maupun sekunder di Kota Tangerang.

Pembangunan embung ini pun lanjutan dari program yang telah berjalan sebelumnya. Di Kota Tangerang saat ini telah ada delapan embung yaitu di Kelurahan Nusa Jaya, Kelurahan Bugel, Cipondoh Makmur, Kampung Darusalam, Embung Larangan, Kelurahan Cipondoh Indah, Kelurahan Pondok Bahar.

Sementara sembilan embung yang akan dibangun oleh Pemkot Tangerang berada di Kelurahan Paninggilan sebanyak dua unit, Embung Bugel, Embung Griya Kencana I dan II, Embung Kali Sabi, Embung Periuk di Jl. M. Toha, Embung Pondok Bahar dan Embung Setneg Kelurahan Cikokol.

"Embung-embung ini dibangun di dekat titik-titik yang merupakan daerah rawan banjir di Kota Tangerang, dan lokasinya tidak jauh dari saluran air sekunder dan primer yang terhubung ke sungai ataupun kali," ujarnya dalam keterangannya.

Baca juga: DLH Tangerang bangun biopori super jumbo di lokasi rawan banjir

Baca juga: Puluhan hektare lahan sawah di Kabupaten Tangerang terdampak banjir

Ia menambahkan dengan pembangunan yang berdekatan tersebut, nanti sumber air yang masuk ke embung akan dialirkan ke sungai-sungai besar yang ada di Tangerang yaitu Sungai Cisadane, Cirarab dan Angke.

Dengan adanya tambahan pembangunan embung ini, diharapkan dapat menambah kapasitas pengendalian banjir di Kota Tangerang terutama dalam hal manajemen air.

"Mudah-mudahan dengan terbentuknya embung yang baru di 2023 ini, dapat menambah kapasitas pengendalian banjir di Kota Tangerang terutama dalam hal manajemen air, kapan air harus parkir dulu atau dialirkan, karena Kota Tangerang konturnya relatif datar. Sehingga, pergerakan air dari hulu ke hilir sangat lambat jadi perlu tempat penampungan yang dilengkapi dengan pintu dan pompa," katanya.

Baca juga: BPBD: 367 kepala keluarga di Kabupaten Tangerang terdampak banjir

Baca juga: Relawan PMI periksa kesehatan korban banjir Kota Tangerang

Baca juga: Banjir di Kota Tangerang mulai berangsur surut

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023