Jakarta (ANTARA) - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ferdy Sambo kembali membantah pernyataan mengenai dirinya yang menjanjikan uang kepada Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf dengan total nominal mencapai Rp2 miliar.
“Janji itu penafsiran mereka, karena saya menyampaikan bahwa akan menjamin keluarganya, yang penting bisa mempertahankan skenario, Yang Mulia,” kata Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika majelis hakim membahas mengenai keterangan tiga terdakwa lainnya, yakni Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf.
Baca juga: Ricky ungkap Sambo tanyakan skenario sebelum tunjukkan Rp500 juta
Adapun keterangan ketiga terdakwa tersebut adalah Ferdy Sambo menjanjikan mereka sejumlah uang dengan nominal masing-masing Rp500 juta untuk Ricky Rizal, Rp500 juta untuk Kuat Ma’ruf, dan Rp1 miliar untuk Richard Eliezer.
Dalam persidangan ini, Ferdy Sambo kembali menegaskan bahwa dirinya tidak menjanjikan uang kepada ketiga orang terdakwa tersebut. Ia mengaku bahwa yang dirinya janjikan adalah Ferdy Sambo akan bertanggung jawab kepada mereka dan keluarga mereka.
“Saya menjanjikan kepada mereka, saya akan bertanggung jawab kepada mereka dan keluarga, kalau pun ada hal-hal yang mengakibatkan Richard harus mengikuti proses hukum, termasuk Kuat dan Ricky, Yang Mulia,” kata Ferdy Sambo.
“Kalau pun memang saya disampaikan menjanjikan uang senilai itu, pada saat itu saya belum menjanjikan, Yang Mulia. Mungkin penafsiran mereka bahwa nilai itu saya akan berikan,” ucapnya melanjutkan.
Ricky Rizal, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, dan Kuat Ma’ruf merupakan terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J). Kelima terdakwa ini didakwa melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Baca juga: Sambo sesalkan tak lakukan visum pada Putri
Baca juga: Kuat Maruf mengaku tak menyesal tidak ambil Rp500 juta dari Sambo
Baca juga: Dewas KPK nilai berlebihan jika kasus etik Lili disamakan dengan Sambo
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023