Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyoroti maraknya kehilangan helm di fasilitas parkir
kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta Pusat.
"Sangat disayangkan masalah kehilangan helm saja bisa sampai ramai di media sosial karena masyarakat enggak puas dengan penanganan TIM. Patut dipertanyakan profesionalitas Jakpro," kata Anggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Anggota Komisi Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta itu, mendesak Jakpro segera melakukan perbaikan pelayanan di kawasan yang sekarang bernama Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) tersebut.
"Saya minta ada langkah evaluasi dan permintaan maaf dari pihak Jakpro alih-alih saling lempar tanggung jawab di depan masyarakat," katanya.
Di sana ada banyak gedung pertunjukan dan fasilitas lainnya. "Kalau mengelola keamanan parkir saja tidak bisa, bagaimana mengelola unsur TIM yang lainnya?," katanya.
Baca juga: DPRD harap Taman Ismail Marzuki dapat dinikmati semua kalangan seniman
"Sangat disayangkan masalah kehilangan helm saja bisa sampai ramai di media sosial karena masyarakat enggak puas dengan penanganan TIM. Patut dipertanyakan profesionalitas Jakpro," kata Anggara dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Anggota Komisi Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta itu, mendesak Jakpro segera melakukan perbaikan pelayanan di kawasan yang sekarang bernama Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) tersebut.
"Saya minta ada langkah evaluasi dan permintaan maaf dari pihak Jakpro alih-alih saling lempar tanggung jawab di depan masyarakat," katanya.
Di sana ada banyak gedung pertunjukan dan fasilitas lainnya. "Kalau mengelola keamanan parkir saja tidak bisa, bagaimana mengelola unsur TIM yang lainnya?," katanya.
Baca juga: DPRD harap Taman Ismail Marzuki dapat dinikmati semua kalangan seniman
Baca juga: Ini penegasan Jakpro terkait tugasnya TIM
Pengelolaan TIM ini, tambah Anggara, patut menjadi perhatian DPRD DKI Jakarta, karena pada tahun 2023 telah dianggarkan Rp134 miliar untuk "Public Service Obligation" (PSO) kepada PT Jakpro.
"Ini parut jadi perhatian, apalagi kita menganggarkan belanja besar kepada Jakpro untuk operasional pengelolaan. Kalau tidak bisa profesional, kami akan tinjau ulang posisi Jakpro sebagai pengelola," tuturnya.
Sementara itu, pengelola Taman Ismail Marzuki (TIM) menyebutkan bahwa ke depannya, pengelola berencana menyiapkan tempat penitipan helm di dekat parkiran, seiring kabar maraknya kejadian helm hilang di parkiran.
"Kita lagi proses kita mau buat penitipan saja ini," kata Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) TIM Verony Sembiring.
Soal kabar banyaknya kejadian helm hilang itu viral di media sosial, disebutkannya, kejadian itu dipicu kurangnya penjagaan petugas serta minimnya CCTV di sekitar lokasi.
Karena itu, selain membuat penitipan helm, pengelola juga berencana menambah CCTV di sekitar area parkir. Namun, sementara ini pihaknya akan terlebih dahulu mempertebal penjagaan oleh petugas.
Pengelolaan TIM ini, tambah Anggara, patut menjadi perhatian DPRD DKI Jakarta, karena pada tahun 2023 telah dianggarkan Rp134 miliar untuk "Public Service Obligation" (PSO) kepada PT Jakpro.
"Ini parut jadi perhatian, apalagi kita menganggarkan belanja besar kepada Jakpro untuk operasional pengelolaan. Kalau tidak bisa profesional, kami akan tinjau ulang posisi Jakpro sebagai pengelola," tuturnya.
Sementara itu, pengelola Taman Ismail Marzuki (TIM) menyebutkan bahwa ke depannya, pengelola berencana menyiapkan tempat penitipan helm di dekat parkiran, seiring kabar maraknya kejadian helm hilang di parkiran.
"Kita lagi proses kita mau buat penitipan saja ini," kata Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) TIM Verony Sembiring.
Soal kabar banyaknya kejadian helm hilang itu viral di media sosial, disebutkannya, kejadian itu dipicu kurangnya penjagaan petugas serta minimnya CCTV di sekitar lokasi.
Karena itu, selain membuat penitipan helm, pengelola juga berencana menambah CCTV di sekitar area parkir. Namun, sementara ini pihaknya akan terlebih dahulu mempertebal penjagaan oleh petugas.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023