Jakarta (ANTARA) - Optimalisasi kebijakan pengendalian pandemi di China akan mendorong konsumsi dan meningkatkan keyakinan terhadap pembangunan ekonomi dunia dalam jangka panjang, demikian dikatakan seorang akademisi Singapura kepada Xinhua dalam wawancara baru-baru ini.
Dihadapkan dengan wabah COVID-19, China melakukan berbagai tindakan yang diperlukan guna menghentikan penyebaran virus yang cepat tersebut, yang menjamin kesehatan rakyat dan memungkinkan negara itu memainkan perannya dalam menstabilkan perekonomian dunia, kata Gu Qingyang, seorang profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy di National University of Singapore.
"Pandemi berdampak pada pertumbuhan global, sementara China, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, berhasil menjaga stabilitas rantai pasokan global dengan perdagangannya yang masif, bahkan pada 2022 ketika negara itu dilanda varian Omicron," kata Gu.
Perdagangan barang luar negeri China naik 8,6 persen dalam 11 bulan pertama 2022 menjadi 38,34 triliun yuan (1 yuan = Rp2.303), menurut Administrasi Umum Kepabeanan China.
"Kereta kargo China-Eropa dan Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru mendorong konektivitas infrastruktur di banyak negara," ujar Gu. "Proyek-proyek semacam itu secara efektif membantu melindungi dari risiko gangguan logistik di tengah pandemi dan membangun dasar untuk pemulihan ekonomi."
China tidak hanya memainkan perannya dalam memastikan rantai pasokan internasional terbebas dari hambatan, tetapi juga memberikan peluang baru bagi negara-negara berkembang, imbuh akademisi itu.
"Kamboja dan Vietnam membangun beberapa proyek infrastruktur, seperti jalan bebas hambatan dan kawasan industri, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan China selama pandemi, sehingga negara-negara berkembang itu dapat meraih lebih banyak peluang pertumbuhan," kata Gu kepada Xinhua.
Kebangkitan pasar konsumen China akan menyuntikkan momentum lebih besar ke dalam perekonomian dunia, tuturnya.
"Setelah China menyesuaikan kebijakannya terkait pencegahan pandemi, wisatawan China yang berlibur ke luar negeri akan mendorong industri pariwisata global, serta rantai industri dan pasokan terkait China akan menjadi lebih stabil," kata Gu, seraya menambahkan bahwa perdagangan yang kuat dengan China akan menyalurkan lebih banyak vitalitas bagi pertumbuhan global.
"Beberapa lembaga studi internasional menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi-ekonomi utama pada 2023, tetapi mereka optimistis dengan potensi China. Sikap mereka itu menunjukkan bahwa perekonomian China akan menjadi kekuatan utama untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan pemulihan ekonomi global," demikian ditekankan Gu.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023