Jakarta (ANTARA) - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut menghormati pernyataan petinggi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait tendensi kedekatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno terhadap PPP karena merupakan bagian dari hak berpendapat.
"Apa yang disampaikan Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan tentunya saya tidak mau menanggapi lebih jauh karena itu adalah hak berpendapat dari Partai Persatuan Pembangunan. Nah, apa pun itu, kita hormati," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Meski demikian, ia enggan berpolemik lebih jauh terkait pernyataan Ketua Mahkamah PPP Ade Irfan Pulungan yang menyebut tendensi Sandiaga yang disebutnya "kebelet" ingin merapat ke partai nya.
"Soal kebelet soal apa itu ya itu silakan interpretasi dari teman teman PPP saja. Kami dalam posisi tidak mau berpolemik," ujarnya.
Baca juga: Dasco sebut tidak ingin berpolemik soal isu perpindahan Sandiaga Uno
Baca juga: Prabowo sebut kalau mau pisah, pisah yang baik
Hal tersebut, kata Dasco, lantaran pernyataan tersebut menyasar kepada salah satu individu saja. Adapun hubungan Partai Gerindra dengan PPP disebutnya selama ini terjalin dengan baik.
"Yang disampaikan itu ‘kan dia menyampaikan ada orang ya, bukan institusi partai. Ya, kalau yang disebut orang kebelet, iya itu kan orang, kalau Partai Gerindra nya ‘kan enggak," tuturnya.
Dasco hanya menyebut Sandiaga masih menjadi bagian dari kader partai nya, sebagaimana klaim Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu sendiri.
"Kan, berulang kali kalau yang bersangkutan ngomong masih (kader) Partai Gerindra, nanti kalau ditanya di acara PPP juga ditanya masih kader Partai Gerindra kok," imbuhnya.
Ia pun mengaku tidak tahu menahu terkait jadwal Sandiaga yang disebut akan segera menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjelaskan soal isu dirinya di ambang bergabung ke PPP.
.
"Saya belum tahu jadwal nya, karena ya enggak harus lewat saya, ‘kan bisa langsung (ke Prabowo)," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Mahkamah PPP Ade Irfan Pulungan menyebut bahwa Sandiaga lah yang selama ini sangat agresif mendekati PPP agar bisa mendapatkan tiket sebagai calon presiden (capres) maupun sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.
"Sandiaga lah yang kebelet dan bernafsu mendekati PPP. Saat ini PPP memberi kesempatan dan perlakuan yang sama kepada semua bakal Capres dan Cawapres seperti kepada Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Prabowo Subianto dan Lainnya," kata Ade Irfan sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (8/1).
Ia mengatakan Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono pun hanya memperkenalkan empat nama pengurus DPP PPP yang baru dan tidak ada nama Sandiaga Uno di dalamnya pada saat acara tasyakuran Hari Lahir (Harlah) Ke-50 PPP, Jakarta, Kamis (5/1).
Baca juga: Dasco persilakan Sandiaga Uno jika ingin maju Pilpres 2024
Baca juga: Sandiaga sebut masih harmonis dengan Gerindra di tengah isu gabung PPP
"Sandiaga tentunya masih terikat dengan ketentuan aturan AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) di Partai Gerindra dan sama sekali belum ada hubungan dengan keanggotaan di PPP," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) tersebut.
Adapun, Sandiaga memastikan akan segera menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto guna menjelaskan soal isu dirinya di ambang bergabung ke PPP.
"Saya akan 'tabayyun' dulu mohon teman-teman berikan kesempatan beberapa waktu, untuk saya 'bertabayyun'. Nanti juga akan saya laporkan dengan segera, tapi nanti setelah 'bertabayyun' dengan beliau," ujar Sandiaga kepada awak media usai acara Silaturahim Akbar Peringatan Harlah Ke-50 PPP di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu (8/1).
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023