Kendaraan berbahan bakar hidrogen yang pertama kali digunakan untuk Olimpiade tersebut dapat menyala dengan cepat pada suhu musim dingin minus 30 derajat Celsius di kota derajat lintang tinggi itu, yang terletak sekitar 160 km sebelah utara Beijing.
Usai pesta olahraga global tahun lalu itu, Zhangjiakou terus aktif mengeksplorasi penerapan praktis kendaraan hidrogen, memanfaatkan sumber daya tenaga bayu dan surya yang melimpah di kota itu, menurut Wang Hewu, Direktur Eksekutif Institut Riset Energi Hidrogen dan Energi Terbarukan Zhangjiakou.
Hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai sumber energi primer, termasuk batu bara, gas alam, dan energi terbarukan, melalui pembangkit listrik. Hidrogen yang dihasilkan dari energi terbarukan seperti angin dan tenaga fotovoltaik disebut hidrogen hijau, menjadikannya salah satu teknologi yang paling ramah lingkungan.
Wang mengatakan bahwa tantangan utama dalam menggunakan kendaraan berbahan bakar hidrogen adalah memecahkan masalah mengenai air sebagai hasil sampingan. Air membeku karena suhu rendah, dan ini menyebabkan kinerja sistem baterai menurun.
Institut tersebut dinyatakan memimpin dalam pengembangan sistem pemantauan informasi rantai menyeluruh, untuk melacak proses mulai dari produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen, hingga penerapannya di kota tersebut.
SinoHytec Power Technology Co., Ltd., perusahaan terkemuka di bidang energi hidrogen yang berbasis di Hebei, melakukan penelitian dan pengembangan untuk memecahkan masalah seperti pengamanan penyalaan cepat sel bahan bakar (fuel cell) pada suhu rendah.
"Setelah beberapa putaran iterasi teknis, kinerja produk dari sistem sel bahan bakar itu telah meningkat pesat," kata Song Haiying, manajer umum perusahaan tersebut.
Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, total 710 unit kendaraan berbahan bakar hidrogen dioperasikan di Zhangjiakou, mewujudkan penerapan peragaan kendaraan sel bahan bakar hidrogen terbesar dalam sejarah Olimpiade.
Hingga kini, kendaraan berbahan bakar hidrogen mengangkut lebih dari 80,7 juta penumpang dan menempuh jarak lebih dari 27 juta kilometer di Zhangjiakou.
Selain transportasi umum, kendaraan hidrogen juga digunakan dalam pembersihan daerah perkotaan, logistik, dan untuk pengangkutan kargo berat di kota tersebut.
Menyusul peluncuran rencana nasional pada Maret 2022 yang bertujuan untuk mempromosikan pengembangan industri energi hidrogen, otoritas lokal di China menyusun kebijakan untuk memanfaatkan peluang yang muncul.
Pada 2025, China akan memiliki sekitar 50.000 unit kendaraan sel bahan bakar hidrogen dan produksi hidrogen tahunannya dari energi terbarukan akan mencapai 100.000 hingga 200.000 ton, menurut rencana yang dirilis oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China bersama Administrasi Energi Nasional China.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023