Keuntungan Indonesia
Timnas Indonesia diuntungkan dengan hasil imbang 0-0 dengan Vietnam pada laga leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (6/1).
Sebab, itu artinya Indonesia hanya membutuhkan hasil seri dengan gol, seperti 1-1, 2-2 dan seterusnya di leg kedua untuk menyegel tempat di final. Sementara Vietnam harus menang untuk ke partai puncak.
Akan tetapi, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong tidak mau berlaga untuk sekadar hasil seri.
"Kami 100 persen tidak pernah mau seri. Kami berupaya menyelesaikan pertandingan dalam 90 menit dan melaju ke final," kata Shin.
Juru taktik asal Korea Selatan itu menegaskan bahwa skuadnya dalam kondisi bugar untuk mewujudkan keinginan tersebut. Skuad "Garuda" sangat termotivasi untuk menundukkan Vietnam di rumahnya sendiri.
Indonesia memiliki kartu "as" lain yakni kondisi fisik pemain. Skuad "Garuda" memiliki waktu pemulihan tubuh lebih banyak lantaran tiba di Hanoi lebih awal, Sabtu (7/1), setelah menjalani leg pertama, daripada Vietnam.
Skuad Indonesia menumpang pesawat carter sehingga mereka dapat langsung terbang ke Hanoi dari Tanah Air tanpa transit.
Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan sampai di Bandar Udara Internasional Noi Bai, Hanoi, pada Sabtu (7/1) sekitar pukul 18.00 WIB setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih empat jam.
Namun, Vietnam mesti menumpang pesawat komersial dan tidak bisa memperoleh tiket tanpa singgah ke Hanoi.
Tim asuhan pelatih Park Hang-seo berangkat dari Indonesia di kisaran pukul 14.40 WIB harus transit di Bandara Internasional Tan Son Nhat, Ho Chi Minh, Sabtu (7/1), lalu hijrah ke Hanoi dan tiba di sana sekitar pukul 22.15 WIB.
Baca juga: Park Hang-seo tak mau lawan Indonesia jadi laga terakhirnya di Vietnam
Meski demikian, Vietnam bukanlah tim yang dapat dikandaskan hanya dengan "keuntungan-keuntungan". Ketika bertarung di Stadion My Dinh, Vietnam selalu menjadi tim yang berbeda. Mereka lebih "lapar" dan "ganas" di hadapan lawan.
Motivasi mereka berlipat karena bertanding di depan suporter sendiri. Ditambah lagi, Vietnam tidak mau membiarkan Indonesia mempercepat akhir kebersamaan mereka dengan pelatih Park Hang-seo.
Piala AFF 2022 menjadi turnamen pamungkas Park Hang-seo bersama timnas Vietnam setelah dia memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya yang tuntas Januari 2023 dengan Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF).
Dengan demikian, jika kalah dari Indonesia, Park mau tidak mau mesti mengucapkan selamat tinggal lebih cepat kepada timnas Vietnam.
Baca juga: Tien Linh: Kami akan tunjukkan "semangat Vietnam" kepada Indonesia
Selanjutnya: Prediksi Strategi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023