London (ANTARA) - Perdana Menteri Rishi Sunak pada Sabtu akan bertemu dengan sejumlah pemimpin layanan kesehatan Inggris di tengah musim dingin terberat di Inggris di mana virus flu dan COVID-19 terus menyebar.

Sementara itu, aksi mogok kerja oleh para staf layanan garis depan, yang mengatakan inflasi tinggi telah mengurangi gaji mereka, terus berlanjut.

Ambulans telah mengantre lama di luar rumah sakit, menunggu lama untuk menyerahkan pasien ke bangsal darurat karena para dokter dan perawat berjuang keras untuk menyembuhkan pasien di tengah kekurangan staf.

Kantor Downing Street mengatakan Forum Pemulihan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) pada Sabtu akan fokus pada empat isu, termasuk perawatan darurat dan penundaan pemulangan dari rumah sakit hingga soal kepedulian sosial.

Seorang juru bicara mengatakan bahwa tujuan utama sekarang ini adalah mengurangi tekanan langsung pada rumah sakit sementara juga berfokus pada peningkatan layanan kesehatan nasional jangka panjang.

"Itulah mengapa kami menyatukan para pemikir terbaik dari sektor kesehatan dan perawatan untuk berbagi pengetahuan dan solusi praktis sehingga kami dapat mengatasi tantangan yang paling sulit," kata juru bicara itu.

Sementara itu, Downing Street tidak menyinggung isu terkait pendapatan tenaga kesehatan.

Baca juga: Dokter muda di Inggris ancam mogok kerja 72 jam pada Maret

Inggris telah menghadapi gelombang aksi mogok pekerja industri selama beberapa bulan terakhir, dengan aksi mogok yang melumpuhkan berbagai sektor termasuk perawatan kesehatan dan akan berlanjut. Sementara lonjakan inflasi terjadi setelah pertumbuhan upah stagnan selama lebih dari 10 tahun.

Sunak, yang berada di bawah tekanan yang meningkat termasuk dari anggota Partai Konservatif untuk meningkatkan tawaran upah bagi tenaga kesehatan, pekan ini mengatakan bahwa mengurangi daftar tunggu rumah sakit adalah salah satu dari lima prioritasnya untuk Inggris pada tahun ini.

Dia mengatakan tujuan ini mungkin membutuhkan waktu pencapaian yang lebih lama daripada prioritas lainnya.

Pemerintah Inggris telah mengumumkan dana tambahan untuk NHS dan perawatan sosial, termasuk 500 juta poundsterling (sekitar Rp9,45 triliun) pemulangan pasien yang tertunda.

Sementara, oposisi Partai Buruh mengatakan dana tersebut "belum sampai ke garis depan dan sekarang sudah terlambat untuk memberikan dampak signifikan terhadap situasi pada musim dingin ini."

Baca juga: PM Inggris akan umumkan undang-undang batasi mogok kerja

Para pemimpin NHS telah memperingatkan adanya tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari rekor permintaan pada sejumlah layanan, dengan statistik dari sepekan terakhir menunjukkan kasus flu meningkat hampir setengahnya.

Statistik layanan kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 9 dari 10 tempat tidur di rumah sakit telah penuh pada satu pekan menjelang Tahun Baru, dengan 13.000 tempat tidur per hari digunakan oleh pasien yang secara medis sudah sehat untuk dipulangkan.

"Kami tahu musim dingin ini akan menjadi salah satu yang paling sulit dalam sejarah NHS," kata direktur medis nasional NHS Stephen Powis, yang juga menambahkan bahwa NHS membuat "kemajuan yang baik untuk menyediakan sekitar 7.000 tempat tidur tambahan pada Maret."

Sumber: Reuters

Baca juga: Pria sakit ginjal di Irlandia tunggu 100 jam lebih di kereta dorong RS

Penerjemah: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023