Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan, yang memiliki kotingen pasukan asing terbesar ketiga di Irak, hari Selasa memulai penarikan 1.000 dari 3.200 prajuritnya yang masih berada di negara tersebut, kata seorang pejabat militer. Korea Selatan menempatkan 3.600 prajurit di Irak pada 2004 untuk menunjukkan dukungan bagi sekutu militer terdekatnya, AS, meski mendapat penentangan dari rakyat dan dari dalam Partai Uri yang berkuasa kubu Presiden Roh Moo-hyun. Pasukan Korea Selatan itu ditempatkan di wilayah utara Arbil dan melakukan operasi pemeliharaan perdamaian dan proyek-proyek pembangunan kembali. Parlemen menyetujui perpanjangan satu tahun kedua pada akhir 2005 namun dengan pengurangan 1.000 prajurit, lapor Reuters. Pengurangan pertama 400 prajurit Korea Selatan dilakukan sebagai bagian dari rotasi pasukan, dan pengurangan 1.000 prajurit dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini, kata pejabat di kantor kepala staf gabungan itu melalui telefon. AS memiliki kotingen pasukan asing terbesar di Irak, disusul kemudian oleh Inggris. Tidak ada korban di pihak pasukan Korea Selatan di Irak sejauh ini. Penarikan itu membuat kontingen pasukan Korea Selatan menjadi terbesar keempat di Irak setelah Italia. Calon Perdana Menteri Italia Romano Prodi telah menyatakan, pemerintah barunya mungkin akan menarik 3.000 prajurit Italia setelah perundingan dengan koalisi yang dipimpin AS dan pemerintah Irak.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006