Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat

untuk menghindari kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas terkait leg pertama semifinal Piala AFF 2022 antara Indonesia melawan Vietnam pada Jumat sore

"Bisa dihindari dulu untuk sementara waktu jalan yang menuju Gelora Bung Karno," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Zulpan menerangkan, pihak panitia penyelenggara mengatakan tiket pertandingan sudah terjual habis sehingga kawasan GBK dipastikan dipadati oleh pendukung tim nasional (timnas).

"Tiket 'sold out' berarti jumlah penonton banyak sekali, diperkirakan banyak menggunakan moda transportasi kendaraan baik roda dua roda empat sehingga bisa dipastikan terjadi penumpukan kendaraan," ujarnya.

Baca juga: Menpora minta pendukung timnas tidak membuat "gaduh" di SUGBK

Baca juga: Polda Metro ajak suporter jaga nama baik sepakbola Indonesia

Polri mengizinkan laga semifinal Piala AFF 2022 antara Indonesia berhadapan dengan Vietnam ditonton sebanyak 50 ribu orang di Stadion Utama GBK Jakarta, Jumat sore.

"Kami terus mengikuti perkembangan pertandingan dan perilaku penonton serta penilaian risiko, maka pertandingan nanti sore di GBK dapat ditonton 50 ribu penonton," kata Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Polisi Agung Setya Imam Effendy.

Pertandingan Indonesia melawan Vietnam itu mulanya dijadwalkan pukul 19.30 WIB. Namun, dengan alasan keamanan, jadwal pertandingan dimajukan menjadi pukul 16.30 WIB.

Agung menjelaskan, persiapan pengamanan pertandingan sepak bola di GBK semakin baik. Polri fokus bekerjasama dalam pengendalian perilaku penonton di dalam dan di luar stadion.

Pengamanan stadion juga menjadi bagian tak terpisahkan dengan pertandingan yang memerlukan persiapan dengan baik.

Potensi gangguan hingga gangguan nyata telah disiapkan dalam perencanaan keamanan dan keselamatan. Dengan demikian, keamanan dan keselamatan menjadi hal yang menyatu dengan fokus berbeda.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023