Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menyebut organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah berkontribusi besar untuk masyarakat di wilayahnya, terlebih saat pandemi COVID-19.
"Kami tidak ingin orang bilang katanya dan katanya. Saya berharap di daerah lain, sangkaan yang tidak bisa dibuktikan tentang LDII tidak dipercayai begitu saja oleh masyarakat," ujar Ketua Umum MUI Kaltara Zainuddin Dalila dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Zainuddin saat bersilaturahim ke Kantor DPP LDII di Jakarta. Ia beserta rombongan disambut oleh Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya beserta jajaran pengurus DPP LDII.
Zainudin mengatakan kunjungannya tersebut untuk mengenal lebih jauh DPP LDII. Selama ini, ia menilai LDII di Kaltara sudah berkontribusi positif bagi umat Islam dan masyarakat umum.
Saat pandemi COVID-19, ia melihat LDII Kaltara banyak membantu warga. Tidak hanya membantu internal warga LDII saja, tapi warga-warga lain yang ada di Tarakan terbantu dengan dukungan LDII.
"Saya merasa berat jika berpisah dengan ormas LDII. Kami mendatangi dan melihat kegiatan langsung LDII di Ponpes Wali Barokah, Kediri, supaya kenal dan sayang," kata dia.
Ia menyaksikan masjid-masjid yang dibangun warga LDII digunakan untuk membina warganya, untuk membentuk warga negara yang Islami, sekaligus memiliki nasionalisme yang kuat.
"Bila kita terus meributkan hal-hal sepele yang membuat kita bercerai berai, kapan kita maju? Apa yang disangkakan orang itu sulit dibuktikan dan sudah seharusnya dihilangkan," kata dia.
Menurutnya, masjid-masjid yang dibangun LDII juga bersinggungan dengan kegiatan warga sekitar. Wakil Ketua MUI Kaltara Syamsi Sarman juga pernah tausyiah kebangsaan di masjid LDII bersama masyarakat umum.
Baca juga: Kemendagri ajak LDII kuatkan wawasan kebangsaan masyarakat
Berdasarkan pengalamannya, Syamsi tidak menjumpai narasi-narasi perihal lantai yang diinjaknya langsung dibersihkan atau dipel selepas ceramah di dalam masjid.
"Sudah seharusnya MUI menjadi tenda besar bagi ormas-ormas Islam. Bila perbedaan kecil ini terus menjadi gunjingan, kapan umat Islam bisa bersatu? Padahal perekonomian umat Islam sudah jauh ketinggalan," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya menyambut baik kunjungan MUI Kaltara dan jajaran. Ia mengatakan banyak hal yang didiskusikan, termasuk masalah ukhuwah.
"Kita persatukan umat ini, perkuat ukhuwah untuk membangun umat. Karena banyak permasalahan umat yang harus dipecahkan bersama-sama. Baik itu MUI, NU, Muhammadiyah, dan LDII tidak bisa sendiri-sendiri," kata dia.
Baca juga: LDII dorong umat Islam tetap berkurban dengan prinsip kehati-hatian
Baca juga: DPP LDII: LGBT bertentangan dengan agama dan moralitas
Baca juga: Ketua LDII: Perlu aturan tegas untuk cegah kampanye bernuansa SARA
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2023