"IOM dengan dukungan Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menyelamatkan, menyediakan perlindungan dan dukungan untuk pengungsi Rohingya yang baru-baru ini sampai di Aceh," kata Kepala Misi IOM Indonesia Louis Hoffmann, di Banda Aceh, Kamis.
Baca juga: Kemenlu: Aceh didatangi 1.155 pengungsi Rohingya dalam tiga tahunya
Seperti diketahui, akhir Desember 2022 pengungsi Rohingya telah dua kali memasuki wilayah Aceh yakni satu kali di Aceh Besar sebanyak 57 orang dan di Kabupaten Pidie 174 orang.
Terhadap pengungsi Rohingya di Aceh, kata Louis, IOM melihat adanya perhatian khusus dari warga lokal dan para pihak berwenang di Aceh yang telah memberikan dukungan penting dalam bentuk semangat kemanusiaan, dan upaya penyelamatan jiwa kepada imigran tersebut.
Baca juga: UNHCR tak bisa pastikan tujuan negara akhir pengungsi Rohingya di Aceh
"Bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah di Aceh saat ini sudah termasuk penyediaan tempat tinggal," ujarnya.
Louis menyampaikan, melalui kerjasama dengan pihak berwenang di Aceh, IOM memberikan dukungan untuk memperbaharui sebuah fasilitas yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara terhadap 174 pengungsi Rohingya di Kabupaten Pidie.
Baca juga: Aceh sepakati pembentukan Satgas penanganan pengungsi luar negeri
Tempat penampungan sementara ini dapat membantu kelanjutan ketersediaan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi luar negeri ini, dan dapat mengurangi dampak terhadap komunitas serta layanan setempat.
Selain itu, lanjut Louis, IOM juga terus memberikan bantuan kepada 57 pengungsi Rohingya yang saat ini ditempatkan sementara di Aceh Besar. Di mana IOM bersama UNHCR serta mitra-mitra lokal menyediakan berbagai layanan yang dibutuhkan termasuk bantuan medis.
“Bantuan kemanusiaan IOM tetap konsisten seperti upaya yang telah dilakukan sebelumnya bersama dengan pemerintah tingkat lokal dan nasional dalam rangka pemberian bantuan kepada pengungsi luar negeri yang telah dimanipulasi oleh para penyelundup dan terjebak di tengah laut itu," katanya.
Louis menambahkan, semangat dan kerelaan bangsa Indonesia, khususnya warga Aceh tetap terlihat dan dapat dijadikan contoh di wilayah lain dalam menghadapi kejadian yang memprihatinkan seperti kapal terdampar, aksi penyelundupan, dan kematian saat berada di lautan.
"Kami sungguh-sungguh menganjurkan agar adanya pencegahan dan bantuan dari seluruh wilayah dalam menghadapi berbagai kejadian di laut semacam ini," demikian Louis Hoffmann.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2023