Empat daerah yang memperkuat kinerja Satgas Stunting di tahun 2023 meliputi Provinsi Bengkulu, Aceh, Banten dan Kalimantan Timur

Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus memperkuat kinerja Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting di empat daerah guna menurunkan angka prevalensi stunting Indonesia lebih maksimal.

“Tenaga Satgas Stunting merupakan orang-orang profesional untuk membantu pemerintah dalam menekan dan menurunkan potensi dan risiko stunting,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Rusman Efendi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Disebutkan bahwa empat daerah yang memperkuat kinerja Satgas Stunting di tahun 2023 meliputi Provinsi Bengkulu, Aceh, Banten dan Kalimantan Timur. Salah satu penguatan yang dilakukan adalah membentuk dan melengkapi sejumlah posisi yang masih kosong dalam satgas.

Di Bengkulu, kata dia, penguatan dilakukan dengan mengisi dua tenaga program manajer, bidang program dan kegiatan serta bidang data, pemantauan dan evaluasi. Serta didukung asisten teknik di seluruh kabupaten/kota.

Semua anggota Satgas Stunting, juga sudah menandatangani perjanjian kerja yang terdiri atas koordinator program manajer, PM bidang program dan anggaran, PM bidang data, office assistant dan 10 asisten teknik.

“Saya berharap Satgas Stunting aktif menjalin komunikasi dengan lintas sektor. Sebagai tenaga profesional yang mampu mengomunikasikan program penanganan stunting, baik melalui edukasi pemangku kebijakan maupun sosialisasi kepada masyarakat dan khususnya lembaga teknis dalam pencegahan stunting” kata Rusman Efendi.

Kemudian di Aceh, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri mengatakan bahwa sebanyak 29 anggota Satgas Stunting sudah menandatangani kontrak kerjanya. Sementara 29 orang lulus sebagai Satgas dari 332 orang yang melamar.

Sebagai peringkat ketiga prevalensi stunting tertinggi menurut SSGI 2021 yakni 33,2 persen, Satgas mengemban tugas berat dalam menurunkan angka stunting melalui penyatuan irama kerja dengan TPPS di kabupaten/kota dan 22.410 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang disebar di desa-desa.

Sahidal meminta kepada Satgas Stunting Aceh agar selalu bersinergi dan berkoordinasi dengan kepala daerah, agar TPK yang telah dibentuk bisa bekerja dan melakukan tugasnya dengan maksimal.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Banten Nurizky Permanajati menambahkan jika jumlah Satgas di daerahnya masih seperti tahun lalu yang berjumlah 22 orang.

Namun saat ini, sedang dilakukan dua mekanisme rekruitmen baik melalui tender UKPBJ BKKBN RI dan mekanisme pengadaan langsung. Sebab satu orang Satgas akan memegang 20 kecamatan sekaligus karena lokus penanganan stunting yang semakin meluas.

Selanjutnya BKKBN Perwakilan Kalimantan Timur membuka rekrutmen Satgas Stunting untuk Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Sebab, angka prevalensi stunting tahun 2021 di Kalimantan Timur memang sudah mencapai 22,8 persen. Namun Kalimantan Utara masih cukup tinggi yaitu mencapai 27,5 persen, lebih tinggi dari angka nasional 24,4 persen.

Baca juga: BKKBN optimalkan peran satgas intervensi stunting di Kalteng

Baca juga: BKKBN: PKB perkuat pelayanan KB dan percepatan turunkan stunting

Baca juga: Pembentukan satgas "stunting" di Surabaya diapresiasi Setwapres

Baca juga: Satgas TMMD Kodim 1314/Gorut gelar pelayanan Posyandu cegah stunting

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023