terdapat satu pompa mengalami kerusakanJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengalokasikan anggaran pemeliharaan dan perbaikan 138 unit pompa air stasioner di setiap wilayah pada 2023 untuk memastikan seluruhnya berfungsi mengendalikan genangan saat hujan.
"Jadi perlu pompa tuh. Di kita kalo tidak ada pompa, airnya enggak ngalir karena daerahnya lebih rendah dari permukaan kali," kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan data yang diberikan Purwanti, sebanyak 138 pompa stasioner itu berada di 46 rumah pompa yang ada di delapan kecamatan.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran pemeliharaan 70 pompa mobile. Sebanyak 59 pompa mobile sudah disiapkan di lokasi banjir sedangkan sisanya disimpan di posko sebagai cadangan.
Dari proses pemeliharaan yang sudah dilakukan, terdapat satu pompa mengalami kerusakan. Pompa tersebut berlokasi di rumah pompa Jelambar.
"Kemarin ada yang sedang diperbaiki satu di rumah pompa Jelambar, kan ada tiga pompa, satu rusak tapi kita back up pake pompa mobile," jelas dia.
Purwanti menyadari pemeliharaan pompa air belum cukup untuk mengantisipasi banjir di musim penghujan saat ini.
Maka dari itu, pihaknya juga gencar menggerakkan pasukan SDA di lapangan untuk melakukan pembersihan saluran air.
Beberapa titik yang menjadi fokus pembersihan saluran air diantaranya di Jalan Tanjung Duren Raya kecamatan Grogol Petamburan dan kolong tol Meruya Selatan.
Dia upaya tersebut dapat meningkatkan kesiapan jajaran Pemkot Jakarta Barat ketika banjir menggenangi wilayah.
Baca juga: Pemkot Jakbar bangun turap untuk cegah banjir di Kembangan
Baca juga: Pejabat Pemkot Jakbar diminta rutin pantau prasarana umum
Baca juga: Tim SAR temukan pria paruh baya yang tenggelam di Kanal Banjir Barat
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023