Kemadang sebagai Tsunami Ready, kami langsung melakukan pengecekan jalur evakuasi
Gunungkidul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperbaiki jalur evakuasi dan memasang puluhan rambu-rambu bila terjadi tsunami di Desa/Kalurahan Kemadang.
Kepala BPBD Gunungkidul Purwono di Gunungkidul, Kamis, mengatakan Desa/Kalurahan Kemadang menjadi salah satu wilayah yang masuk Tsunami Ready oleh The Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (IOC-UNESCO).
"Untuk menindaklanjuti Kemadang sebagai Tsunami Ready, kami langsung melakukan pengecekan jalur evakuasi bila terjadi tsunami," kata Purwono.
Ia mengatakan ada tiga lokasi yang dilakukan pemeriksaan diantaranya Pantai Baron, Pantai Kukup, dan Sepanjang.
"Rencana ke depan, jalur evakuasi selama ini di Pantai Baron itu di sebelah timur akan diperbaiki. Kami mengusulkan jalur baru di sebelah barat," katanya.
Baca juga: BPBD rutin uji coba sistem peringatan dini tsunami pantai selatan
Baca juga: AP I - BMKG gelar latihan kesiapan menghadapi tsunami di Bandara YIA
Purwono mengatakan BPBD Gunungkidul segera mengusulkan pembangunan jalur evakuasi di sebelah timur Pantai Kukup. Rencananya, Pantai Sepanjang patung voli akan digunakan untuk evakuasi sementara.
Selain itu, BPBD Gunungkidul akan memasang 80 buah papan jalur evakuasi di pesisir pantai Gunungkidul pada tahun ini.
"Kami masih melakukan pemetaan terkait pemasangan jalur evakuasi, sehingga bila terjadi tsunami atau gelombang tinggi bisa menuntun warga," kata Purwono.
Salah seorang anggota FPRB Kalurahan Kemadang Surisdiyanto mengatakan Kalurahan Kemadang dikukuhkan sebagai Tsunami Ready oleh IOC-UNESCO di Pantai Purus, Kota Padang, Sumatera Barat, pada 26 Desember 2022.
Saat ini, ada sembilan desa di Indonesia telah telah mendapatkan pengakuan Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC, yaitu Tanjung Benoa (Bali), Kuta Mandalika (NTB), Tambakrejo (Jatim), Glagah (DIY), Kemadang (DIY), Pangandaran (Jabar), Panggarangan (Banten), Purus (Kota Padang), dan Lolong Belanti (Kota Padang).
Surisdiyanto mengatakan adanya pengakuan secara internasional ini bukan berarti hanya mendapatkan predikat saja, namun dibalik itu ada tanggung jawab besar yang telah menanti yaitu bagaimana mewujudkan masyarakat maupun wisatawan siaga tsunami menuju zero victim.
"Kami berupaya melakukan pembenahan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang kebencanaan dalam menghadapi tsunami. Hal ini dikarenakan Kemadang ada di kawasan pesisir selatan," kata Surisdiyanto.
Baca juga: Simulasi gempa-tsunami YIA wujudkan infrastruktur tangguh bencana
Baca juga: Pemerintah rumuskan mitigasi bencana tsunami bandara Kulonprogo
Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023