Saat konferensi pers di markas besar WHO di Jenewa, Tedros mengatakan bahwa hampir sepanjang tahun lalu jumlah kasus COVID-19 mengalami penurunan.
Menurut dia, program vaksinasi di seluruh dunia meningkat berkat kemajuan yang berkelanjutan di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada 2021, negara-negara tersebut sempat tertinggal jauh dalam hal program vaksinasi COVID-19.
Baca juga: Populasi Australia mengecil dan menua pascapandemi COVID-19
Dirjen WHO itu menegaskan bahwa COVID-19 masih menjadi virus yang berbahaya bagi kesehatan, ekonomi dan masyarakat secara keseluruhan, apalagi mengingat penyebaran variannya yang cepat.
Menurut Tedros, varian baru COVID-19 kini telah dideteksi di lebih dari 25 negara.
"WHO mengikuti secara saksama dan menilai risiko dari sub-varian ini dan akan melaporkannya," kata dia.
Sumber: WAM-OANA
Baca juga: Dituduh pelit informasi COVID, China minta AS tak politisasi pandemi
Baca juga: Dua varian COVID-19 yang merebak di China terdeteksi di Malaysia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023