Phnom Penh (ANTARA) - Taman Arkeologi Angkor di Kamboja mampu mendatangkan 287.454 turis asing pada tahun 2022, menghasilkan 11,5 juta dolar AS dari penjualan tiket, kata Angkor Enterprise milik negara sebagaimana diwartakan Xinhua pada Kamis.

Sekretaris Negara dan Juru Bicara Kementerian Pariwisata, Top Sopheak mengatakan jumlah wisatawan internasional ke Angkor secara bertahap pulih setelah negara itu berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan membuka kembali sepenuhnya perbatasannya.

"Saat ini, Angkor menarik antara 1.800 hingga 2.000 pengunjung asing per hari, sebuah peningkatan yang signifikan dari hanya 70 pengunjung per hari selama pandemi pada 2020 dan 2021," ungkapnya kepada Xinhua.

Taman Arkeologi Angkor (Van Pov/Xinhua)

Namun, jumlah saat ini masih rendah jika dibandingkan dengan era pra-pandemi yang mencatat hingga 9.000 pengunjung internasional ke Angkor sehari, kata Sopheak.

"Kami percaya bahwa lebih banyak wisman akan datang ke Kamboja, terutama ke Angkor, di tahun-tahun mendatang karena banyak maskapai telah mengoperasikan kembali penerbangan mereka ke negara kerajaan ini," ujarnya

Terletak di Provinsi Siem Reap di Kamboja barat laut, Taman Arkeologi Angkor, yang luasnya mencapai 401 kilometer persegi dan telah dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 1992, merupakan destinasi wisata paling populer di negara Asia Tenggara itu.

Selama era prapandemi, Angkor menerima hingga 2,2 juta pengunjung internasional pada 2019, menghasilkan pendapatan sebesar 99 juta dolar AS dari penjualan tiket, menurut Angkor Enterprise.


Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023