Jakarta (ANTARA) - Jus lemon terdiri dari asam sitrat yang mengandung AHA atau Alpha Hydroxy Acid dan bermanfaat pada kulit, tetapi ini tidak boleh digunakan langsung pada kulit, menurut pakar dermatologi Dr Jaishree Sharad.
Jaishree yang juga pendiri Skinfinitii Aesthetic Skin and Laser Clinic itu seperti disiarkan The Indian Express, Kamis, mengatakan kulit manusia memiliki pH 4,5 hingga 5,5 yang artinya sedikit asam. Sementara itu, jus lemon sangat asam, karena memiliki pH antara 2 dan 3.
Menurut dia, keasaman tinggi ini dapat mengubah pH alami kulit, melemahkan pelindung kulit yang menyebabkan iritasi, pengelupasan, kekeringan, perih, kemerahan, dan bahkan dehidrasi.
"Iritasi parah pada kulit saat mengoleskan jus lemon dapat menyebabkan lepuh, hiperpigmentasi pasca inflamasi, dan bahkan jaringan parut permanen, ”kata Dr Jaishree.
Baca juga: Mencoba "DIY skincare"? Hindari lima bahan ini
Menurut dia, jus lemon mengandung senyawa furocoumarins yang memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan DNA termasuk di kulit. Jus lemon membuat kulit sensitif terhadap sinar matahari dan menyebabkan ruam, iritasi dan peradangan pada kasus yang parah.
"Juga dapat menyebabkan kulit terbakar. Kulit ketiak sensitif dan bisa lebih rentan terhadap kerusakan daripada. Jadi, lebih baik hindari mengoleskan jus lemon terutama di ketiak," demikian pesan dia.
Baca juga: Misinformasi! Lemon lebih ampuh atasi kanker dibandingkan kemoterapi
Baca juga: Manfaat lemon, cegah flu sampai melawan kanker
Baca juga: Manfaat minum air lemon setiap pagi
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023