Serang (ANTARA) - Tinggi asap kawah Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung mencapai 150 meter dengan teramati berwarna putih, kelabu dan hitam.
"Saat ini kondisi Gunung Anak Krakatau masih berstatus siaga Level III," kata Anggi Nuryo Saputro, petugas penyusunan pelaporan yang diunggah melalui laman KESDM Badan Vulkanologi PVMBG Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau (GAK), Anyer, Kabupaten Serang, Kamis.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi, lontarkan abu setinggi 100 meter
Kegemparan letusan GAK sebanyak dua kali dengan amplitudo 40-65 milimeter dan durasi 20-97 detik. Sedangkan, frekuensi rendah sebanyak tujuh kali kejadian dengan amplitudo 15-35 milimeter, dan durasi 8-27 detik.
Begitu juga Hybrid/Fase banyak sebanyak lima kejadian dengan amplitudo 25-40 milimeter, S-P - detik dan durasi 6-11 detik.
Vulkanik dangkal dengan lima kejadian dengan amplitudo 26-44 milimeter dan durasi 6-14 detik. Sementara vulkanik dalam dengan tujuh kejadian dan amplitudo 34-55 milimeter, S-P -22 detik dan durasi 7-11 detik.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi, lontarkan abu setinggi 100 meter
Baca juga: Gunung Anak Krakatau erupsi lontarkan abu setinggi 150 meter
Dengan demikian, masyarakat, wisatawan dan pendaki dilarang mendekati GAK atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Sementara itu, masyarakat pesisir Pantai Carita Kabupaten Pandeglang tidak terpengaruh adanya erupsi GAK.
Masyarakat pesisir tetap melaksanakan kegiatan ekonomi, seperti berjualan, menangkap ikan (nelayan) dan lainnya. "Kami seperti biasa saja, meski GAK erupsi dan tidak khawatir," kata Samsudin, seorang pedagang di Pantai Carita Pandeglang.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023