Saya minta Kepala Dinas langsung bekerja, bergerak

Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Bina Marga setempat untuk lebih gesit dalam menangani dampak cuaca ekstrem setelah mendapat tambahan peralatan dan kendaraan dinas operasional (KDO) baru.

"Saya minta Kepala Dinas langsung bekerja, bergerak, terutama ke tempat-tempat yang memang lokasinya sudah harus diperbaiki. Langsung ke wilayah-wilayah dan langsung bekerja," kata Heru di Jakarta, Rabu.

Heru menyaksikan penyerahan peralatan dan KDO untuk kebutuhan di lapangan dari Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho kepada Suku Dinas dan Satuan Tugas Bina Marga di Unit Peralatan dan Perbekalan Bina Marga, Cakung-Cilincing, Pulogebang, Jakarta Timur.

Sebanyak 13 jenis peralatan dan KDO lapangan senilai total Rp14,7 miliar itu merupakan pengadaan melalui katalog secara elektronik (e-katalog).

Heru meminta agar dilakukan perawatan secara rutin, sehingga dapat digunakan untuk melayani masyarakat dengan baik.

Baca juga: Pj Gubernur yakin bendungan aliran Ciliwung kurangi banjir di Jakarta

"Karena masih baru, kondisinya bagus. Saya titip untuk dirawat. Mudah-mudahan bermanfaat untuk pelayanan masyarakat," ujar Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho menambahkan pengadaan melalui proses e-katalog, pihaknya lebih mengutamakan membeli produk dalam negeri.

"Mengenai anggaran, menggunakan APBD, prosesnya melalui e-katalog. Jadi, kalau ada produk dalam negeri, kami beli. Kami fokusnya di situ. Kemudian, bila produk dalam negeri tidak ada, baru kami beli produk luar negeri," ucap Hari.

Ia menjelaskan pengadaan peralatan baru itu lantaran sudah lebih 10 tahun Dinas Bina Marga DKI Jakarta menggunakan kendaraan atau peralatan sebelumnya yang berasal dari pengadaan tahun 2000.

Menurut dia, kondisi kendaraan sudah tidak mampu lagi mendukung percepatan penanganan dampak cuaca ekstrem di DKI Jakarta.

Baca juga: SDA DKI sebut progres 942 proyek rata-rata sudah di atas 50 persen

Pihaknya memiliki standar operasional prosedur (SOP) penanganan bencana, salah satunya banjir mulai dari sebelum, saat dan sesudah peristiwa.

Sebelum terjadi banjir, pihaknya memperbaiki tali-tali air yang menjadi jalannya air ke drainase.

Kemudian, saat terjadi genangan/banjir, Satgas Dinas Bina Marga DKI Jakarta turun ke lapangan dan setelah terjadi genangan, Satgas Dinas Bina Marga tetap turun ke lapangan untuk membantu percepatan penanganan perbaikan jalan-jalan yang berlubang akibat genangan atau banjir.

"Tentunya, lebih cepat. Peralatan baru ini masih presisi, jadi cepat. Otomatis dengan peralatan baru ini, penanganan jadi lebih cepat," kata Hari.

Adapun rincian peralatan dan KDO tersebut yakni sebanyak 10 Unit Baby Roller, Asphalt Cutter (12), Jack Hammer (10), Genset Listrik (10), Stamper Kodok (10), Stamper Kuda (6), Ride on Scrubber sedang (5), dan ukuran kecil (5), Mobil pick Up (14), Mobil Tangga (2), Mobil Derek (1), Mobil Tangki Air (1) dan Excavator Mini (1).

Baca juga: Pemprov DKI dan Jabar sinkronisasi urusan banjir dan kependudukan

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023